Pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT-problem posing dan TGT terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam untuk siswa kelas X1 SMA Negeri 10 Malang / Yunita - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT-problem posing dan TGT terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam untuk siswa kelas X1 SMA Negeri 10 Malang / Yunita

Yunita (2010) Pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT-problem posing dan TGT terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi pokok hidrolisis garam untuk siswa kelas X1 SMA Negeri 10 Malang / Yunita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Yunita. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran TGT-Problem Posing dan TGT Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Malang. Skripsi Program studi pendidikan kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Parlan M.Si. (II) Dra. Dedek Sukarianingsih M.Pd. M.Si. Kata Kunci TGT Problem Posing Prestasi belajar motivasi Hidrolisis Garam. Dalam KTSP pelajaran kimia termasuk dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus ditempuh siswa sampai tuntas. Ketuntasan yang diisyaratkan oleh KTSP adalah ketercapaian indikator yang telah disusun minimal 75% (BSNP 2006 12). Agar ketuntasan belajar yang diisyaratkan oleh KTSP ini tercapai maka selain penguasaan materi oleh guru juga diperlukan adanya cara-cara yang efektif efisien dan menyenangkan untuk membelajarkan siswa tentang materi kimia tanpa membuat siswa merasa bosan dan putus asa dalam belajar. Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya adalah pembelajaran kooperatif TGT dan Problem Posing. Model pembelajaran TGT ini mampu membangkitkan motivasi siswa dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang. Model Problem Posing dapat meningkatkan keaktivan siswa selama proses pembelajaran karena dalam model ini siswa dilatih untuk membuat soal dari kondisi-kondisi yang diberikan oleh guru. Salah satu materi kimia yang mencakup teori dan hitungan matematik adalah hidrolisis garam sehingga model TGT dan Problem Posing menjadi model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Penggunaan rancangan ini dimaksudkan untuk membandingkan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen 1 yaitu siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT- Problem Posing kelas eksperimen 2 yaitu siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT dan kelas kontrol yaitu siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 IPA SMA Negeri 10 Malang yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampling kelompok dan diperoleh tiga kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Data prestasi belajar diperoleh dari nilai unjuk kerja nilai LKS nilai aktivitas dalam pembelajaran kooperatif nilai turnamen dan nilai tes akhir. Sedangkan data motivasi siswa diperoleh dari lembar angket yang diberikan kepada siswa tiap akhir pertemuan. Semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi. Untuk instrumen tes akhir hasil validasi butir soal diperoleh 23 soal valid dan 7 soal tidak valid sedangkan reliabilitas untuk soal ini adalah 0 838. Semua data yang diperoleh sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil analisis dengan uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT-Problem i Posing ( 80 75) dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT ( 76 72) siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT-Problem Posing ( 80 75) dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ( 72 11) dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT ( 76 72) dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ( 72 11) pada taraf signifikansi 0 05. Hasil angket menunjukkan tidak ada perbedaan motivasi terhadap model pembelajaran yang diterapkan baik pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT-Problem Posing maupun siswa yang diajar dengan model pembelajaran TGT yaitu sama-sama termotivasi. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang termotivasi rata-rata 75% sangat termotivasi 5% dan yang tidak termotivasi 5%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/21710

Actions (login required)

View Item View Item