Karakterisasi sifat mekanik stainless stel aisi 304 setelah mengalami proses annealing dan laju korosi nya dalam media 10% H2SO4 / Umi Safa'ah - Repositori Universitas Negeri Malang

Karakterisasi sifat mekanik stainless stel aisi 304 setelah mengalami proses annealing dan laju korosi nya dalam media 10% H2SO4 / Umi Safa'ah

Safa'ah, Umi (2010) Karakterisasi sifat mekanik stainless stel aisi 304 setelah mengalami proses annealing dan laju korosi nya dalam media 10% H2SO4 / Umi Safa'ah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Safaah Umi. 2009. Karakterisasi Sifat Mekanik Stainless Steel AISI 304L Setelah Mengalami Proses Annealing dan Laju Korosinya dalam Media 10% H2SO4. Skripsi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Sunaryono S.Pd. M.Si (II) Drs. Abdulloh Fuad M.Si. Kata kunci Annealing Kekerasan (hardness) Stainless steel Korosi H2SO4. Telah dilakukan penelitian tentang Karakterisasi Sifat Mekanik Stainless Steel AISI 304 Setelah Mengalami Proses Annealing dan Laju Korosinya dalam Media 10% H2SO4. Baja yang digunakan adalah baja Austenitik jenis AISI 304 yang mengandung unsur krom 18% nikel 8% dan 0 08% karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sifat mekanik stainless steel AISI 304 setelah mengalami proses annealing dan laju korosinya dalam media 10% H2SO4. Sampel mengalami proses annealing dengan variasi suhu 7500C 8000C 8500C 9000C 9500C selama 15 menit selanjutnya dilakukan uji kekerasan dengan menggunakan alat uji kekerasan Rockwell B. Dari hasil uji kekerasan diperoleh nilai kekerasan untuk sampel tanpa annealing sebesar 61 6275 HRB dan nilai kekerasan untuk suhu annealing 7500C 8000C 8500C 9000C 9500C adalah 62 1275 HRB 61 21 HRB 63 5825 HRB 58 5 HRB 62 1675 HRB. Setelah dilakukan uji kekerasan sampel direndam dalam larutan 10% H2SO4 selama 18 jam 36 jam 54 jam 72 jam kemudian dihitung laju korosinya dengan menggunakan rumus selisih berat dan didapatkan laju korosi untuk sampel tanpa annealing adalah 0 068 mm/year 0 036 mm/year 0 023 mm/year 0 020 (mm/year). Laju korosi untuk suhu 750oC adalah 1 109 (mm/year) 0 559 (mm/year) 0 388 (mm/year) 0 273 (mm/year). Laju korosi untuk suhu 800oC adalah 1 104 (mm/year) 0 535 (mm/year) 0 363 (mm/year) 0 314 (mm/year). Laju korosi untuk suhu 850oC adalah 1 111 (mm/year) 0 871 (mm/year) 0 781(mm/year) 0 744 (mm/year). Laju korosi untuk suhu 900oC adalah 1 158 (mm/year) 0 779 (mm/year) 0 777 (mm/year) 0 632 (mm/year). Dan laju korosi pada suhu 950oC adalah 0 117 (mm/year) 0 005 (mm/year) 0 081 (mm/year) 0 007 (mm/year). Selanjutnya sampel dietsa untuk mengetahui struktur morfologi setelah sampel terkorosi yaitu pada suhu annealing 7500C 8000C 8500C 9000C terjadi korosi bats butir dan pada suhu 950oC selain terjadi korosi batas butir juga terjadi korosi sumuran.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/21146

Actions (login required)

View Item View Item