Tantowi, Imam (2017) Sistem pelacak gerak objek dalam bidang 2 dimensi berdasarkan radasi termal dengan termometer inframerah MLX90614 / Imam Tantowi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Tantowi Imam. 2017. Sistem Pelacak Gerak Objek dalam Bidang 2 Dimensi berdasarkan Radiasi Termal dengan Termometer Inframerah MLX90614. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Samsul Hidayat S.Si. M.T. (II) Nugroho Adi Pramono S.Si. M.Sc. Kata Kunci suhu termometer inframerah pelacak gerak objek Radiasi termal merupakan radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan suatu objek akibat pengaruh suhunya. Dengan perpindahan panas melalui radiasi pengukuran suhu dapat dilakukan secara tak sentuh. Termometer inframerah MLX90614 merupakan instrumen pengukur suhu berbasis radiasi termal yang sangat peka terhadap perubahan suhu yang cepat bahkan dalam orde mikro-sekon. Penelitian ini mengembangkan termometer inframerah MLX90614 sebagai pelacak gerak objek. Perubahan posisi sudut (gerakan anguler) objek di dalam suatu sistem lingkungan dapat diketahui melalui perubahan suhu yang terdeteksi oleh sensor sehingga mikrokontroler dapat memberikan instruksi kepada motor untuk mengikuti gerakan anguler objek. Sebelum dilakukan penyusunan sistem pelacak gerak objek pengujian sensor diperlukan untuk mengetahui karakteristik keluarannya di antaranya pengaruh suhu mutlak objek jarak objek dengan detektor serta sudut datang radiasi termal terhadap suhu objek yang terdeteksi oleh termometer inframerah MLX90614. Dengan kalibrasi otomatis keluaran sensor berupa data digital 16 bit yang dapat diakses melalui protokol bus serial I2C. Melalui akses bus serial diperlukan kode perintah 0x07 untuk membaca data suhu objek dari memori RAM sehingga slave device MLX90614 akan merespon master device dengan mengirimkan 16 bit data dan 8 bit PEC. Sistem pelacak gerak objek ini memiliki tiga tahap kerja yaitu (1) pemindaian termal dilakukan dengan memutar motor untuk membaca data suhu di titik-titik pada setiap step-nya (2) menentukan posisi sudut objek berdasarkan titik dengan radiasi termal terbesar dan (3) mengikuti gerakan anguler objek berdasarkan perubahan suhu yang terdeteksi oleh sensor. Berdasarkan hasil pengujian karakteristik keluaran sensor diperoleh (1) semakin besar perbedaan suhu mutlak objek terhadap suhu lingkungannya maka semakin besar penyimpangan suhu yang terdeteksi oleh sensor (2) semakin besar jarak objek dengan detektor semakin kecil suhu objek yang terdeteksi oleh sensor dan (3) semakin kecil posisi sudut objek terhadap garis normal bidang deteksi sensor maka semakin besar sensitivitasnya. Berdasarkan perancangan sistem pelacak gerak objek diperoleh (1) rata-rata kesalahan sudut penunjukan posisi sudut objek setelah melakukan pemindaian termal adalah sebesar (3 6 1 6) (2) rata-rata kesalahan posisi sudut putaran motor saat mengikuti gerakan anguler objek adalah sebesar (3 96 2 10) dan (3) waktu deteksi sistem terhadap (gerakan anguler) objek adalah sebesar 2 8 ms setiap perubahan posisi sudut sebesar 1 8 .
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Oct 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20876 |
Actions (login required)
View Item |