Pengaruh penambahan Cr2O3 dalam a-kuarsa terhadap fase kristal, morfologi, dan resistivitas elektrik a-kuarsa / Purwadi Cahyono - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh penambahan Cr2O3 dalam a-kuarsa terhadap fase kristal, morfologi, dan resistivitas elektrik a-kuarsa / Purwadi Cahyono

Cahyono, Purwadi (2017) Pengaruh penambahan Cr2O3 dalam a-kuarsa terhadap fase kristal, morfologi, dan resistivitas elektrik a-kuarsa / Purwadi Cahyono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RESUME Cahyono Purwadi. 2017. The Effect of Cr2O3 Addition to 945 -quartz on Crystal Phase Morphology and Resistivity of 945 -quartz. Thesis Department of Physics Faculty of Mathematic and Science State University of Malang. Supervisor (I) Drs. Abdulloh Fuad M.Si (II) Nandang Mufti S.Si M.T Ph.D Keywords 945 -quartz Hydrothermal Electrical Resistivity Crystal phase morphology 945 -quartz is a silica polymorph having a relatively lower stable temperature than other polymorphs. 945 -quartz has many uses related to the nature of hardness and piezoelectric properties but the electrical properties are still weak. This study aims to improve the electrical properties of 945 -quartz by adding Cr2O3 to the sample. Previous research has shown that the addition of Cr2O3 has an effect on the electrical resistivity properties of a material. The initial step of the research is preparing raw material ie amorphous silica obtained from natural rock pyrophyllite. The next step is the hydrothermal process by mixing the NaOH solution and the amorphous silica in the autoclave and then given a heat treatment. The duration of the hydrothermal process varies ie 24 hours 48 hours 72 hours and 96 hours (constant NaOH solution 1 M). The concentration of NaOH used varied ie 0.1 M 0.5 M and 1 M (long hydrothermal process constant 24 hours). Cr2O3 mass variation ie 0 wt% 0.2 wt% 0.6 wt% and 1 wt% (1 M NaOH concentration and 24 hours hydrothermal process). After the hydrothermal process is complete the sample is washed to a neutral pH. The crystalline phase characterization was done by XRD the surface morphological characterization was done by SEM and resistivity characterization was done by I-V meter. The results showed that the increase of hydrothermal process time led to increased lattice parameter value while the increase of NaOH concentration causes the lattice parameter value to decrease. The addition of Cr2O3 leads to the emergence of new peaks identified as Cr2O3 peaks. In the range of 0 wt% to 0.6 wt% Cr2O3 lattice parameters tend to increase. After addition of 1 wt% Cr2O3 the lattice parameter decreases. The 945 -quartz surface morphology is covered by Cr2O3 granules. The addition of Cr2O3 of 0.2 wt% caused a decrease in 945 -quartz electrical resistivity but the addition of Cr2O3 of 0.6 wt% to 1 wt% led to increased 945 -quartz electrical resistivity. RINGKASAN Cahyono Purwadi. 2017. Pengaruh Penambahan Cr2O3 dalam 945 -kuarsa terhadap Fase Kristal Morfologi dan Resistivitas Elektrik 945 -kuarsa. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Abdulloh Fuad M.Si (II) Nandang Mufti S.Si M.T Ph.D Kata Kunci 945 -kuarsa hidrotermal resistivitas listrik fase kristal morfologi 945 -kuarsa merupakan polimorf silika yang memiliki suhu stabil relatif lebih rendah dibanding polimorf lain. 945 -kuarsa memiliki banyak kegunaan berkaitan dengan sifat kekerasan dan sifat piezoelektrik akan tetapi sifat elektriknya masih lemah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat elektrik 945 -kuarsa dengan melalukan penambahan Cr2O3 ke dalam sampel. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan Cr2O3 berpengaruh terhadap sifat resistivitas elektrik suatu material. Tahap awal penelitian adalah mempersiapkan raw material yakni silika amorfus yang didapatkan dari batuan alam piropilit. Tahap selanjutnya adalah proses hidrotermal dengan mencampur larutan NaOH dan silika amorfus dalam autoclave kemudian diberi perlakuan panas. Lama proses hidrotermal divariasi yakni 24 jam 48 jam 72 jam dan 96 jam (larutan NaOH konstan 1 M). Konsentrasi NaOH yang digunakan divariasi yakni 0 1 M 0 5 M dan 1 M (lama proses hidrotermal konstan 24 jam). Variasi massa Cr2O3 yakni 0 wt% 0 2 wt% 0 6wt% dan 1wt% (konsentrasi NaOH 1 M dan lama proses hidrotermal 24 jam). Setelah proses hidrotermal selesai sampel dicuci hingga pH netral. Karakterisasi fase kristal dilakukan oleh XRD karakterisasi morfologi permukaan dilakukan oleh SEM dan karakterisasi resistivitas dilakukan oleh alat I-V meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan lama proses hidrotermal menyebabkan nilai paramater kisi meningkat sementara peningkatan konsentrasi NaOH menyebabkan nilai parameter kisi menurun. Penambahan Cr2O3 menyebabkan munculnya puncak baru yang diidentifikasi sebagai puncak Cr2O3. Pada rentang 0 wt% hingga 0 6 wt% Cr2O3 parameter kisi cenderung meningkat. Setelah penambahan 1 wt% Cr2O3 parameter kisi menurun. Morfologi permukaan 945 -kuarsa tertutupi oleh butiran Cr2O3. Penambahan Cr2O3 sebanyak 0 2 wt% menyebabkan penurunan resistivitas elektrik 945 -kuarsa namun penambahan Cr2O3 sebanyak 0 6 wt% hingga 1 wt% menyebabkan resistivitas elektrik 945 -kuarsa meningkat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 09 Oct 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20874

Actions (login required)

View Item View Item