Analisis kinerja metode geolistrik dengan pemodelan anomali tahanan jenis berbasis Res2DMod / Erika Yuanita - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis kinerja metode geolistrik dengan pemodelan anomali tahanan jenis berbasis Res2DMod / Erika Yuanita

Yuanita, Erika (2017) Analisis kinerja metode geolistrik dengan pemodelan anomali tahanan jenis berbasis Res2DMod / Erika Yuanita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Yuanita Erika. 2017. Analisis Kinerja Metode Geolistrik Dengan Pemodelan Anomali Tahanan Jenis Berbasis Res2DMod. Skripsi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Daeng Achmad Suaidi S.Si M.Kom. (II) Nugroho Adi Pramono S.Si M.Sc. Kata kunci Geolistrik Resistivitas Pemodelan Konfigurasi. Metode Geolistrik sering digunakan dalam eksplorasi pertambangan. Dalam melakukan eksplorasi pertambangan digunakan metode pendeteksian dan pengolahaan serta memastikan kedalamannya. Dalam menentukan kedalaman diperlukan peningkatan akurasi dalam intepretasinya. Peningkatan akurasi dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan. Pemodelan yang dapat dibuat salah satunya yaitu model blok. Beberapa penelitian menggunakan model blok untuk mendeteksi lapisan bawah bumi terutama rongga bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sesitifitas dari konfigurasi Dipole-Dipole Schlumberger Wenner Alpha dan Wenner Beta berdasarkan kedalaman dimana akan dibuat model blok menggunakan software Res2DMod. Model blok dibuat berukuran 60 m x 20 m dengan panjang bentangan 600 m. Resistivitas anomali dibuat lebih rendah dari sekitarnya yaitu 50 Ohm.m sedangkan untuk lingkungan yaitu 150 Ohm.m. Selanjutnya meletakkan blok tersebut pada 270 m hingga 330 m ditanam pada kedalaman bervariasi dimulai dari 4 m 8 m 12 m 20 m 28 m dan 36 m. Rancangan pemodelan dilakukan pada notepad kemudian baca file notepad di Res2DMod untuk melihat hasil model. Langkah selanjutnya yaitu meginversi dengan menggunakan Res2DInv. Dari hasil inversi di masukkan ke Matlab untuk mengetahui posisi pixel arah vertikal dan horizontal kemudian diolah menggunakan Microsoft Excel untuk membantu perhitungan panjang lebar serta kedalaman anomali. Panjang anomali termasuk dalam arah Horizontal sedangkan lebar dan kedalaman anomali termasuk dalam arah vertikal. Hasil dari penelitian ini untuk konfigurasi yang sensitif ke arah horizontal berdasarkan rata-rata selisih horizontal dari kedalaman 4 m - 28 m adalah Wenner Alpha yaitu 1 54 m sedangkan yang kurang baik adalah Dipole-dipole yaitu 7 08 m. Konfigurasi yang sensitif ke arah vertikal berdasarkan rata-rata selisih vertikal dari kedalaman 4 m - 20 m adalah Schlumberger yaitu 1 14 m sedangkan yang kurang baik adalah Dipole-dipole yaitu 6 56 m. Pengaruh kedalaman terhadap sensitivitas horizontal berdasarkan gradien dari hasil fitting grafik selisih yang baik adalah konfigurasi Wenner Alpha yaitu 0 01147 sedangkan yang kurang baik adalah Dipole-dipole yaitu 0 8341. Pengaruh kedalaman terhadap sensitivitas vertikal berdasarkan gradien dari hasil fitting grafik selisih yang baik adalah konfigurasi Wenner Beta yaitu 0 0067 sedangkan yang kurang baik adalah Dipole-dipole yaitu 0 6314. Untuk sensitivitas kedalaman dari permukaan hingga mengenai anomali dari 4 m 36 m berdasarkan rata-rata selisih yang baik adalah Wenner Beta yaitu 2 35 m sedangkan yang kurang baik adalah Dipole-dipole yaitu 3 81 m. ABSTRACT Yuanita Erika. 2017. Performance Analysis on Geoelectrical Method with Modeling of Res2DMod-based Anomaly Resistivity. Thesis Department of Physics Faculty of Mathematics and Natural Science State University of Malang. Advisors (I) Daeng Achmad Suaidi S.Si M.Kom. (II) Nugroho Adi Pramono S.Si M.Sc. Key words Geoelectrical Resistivity Modeling Configuration. Geoelectrical method is often used in mining exploration. In conducting mining exploration detection and processing methods are used as well as ensuring the depth.. To determine the depth increasing the accuracy of the interpretation is necessary. Increasing accuracy could be done by modeling. One of the modeling is the block model. Some studies use block models to detect underground layers especially underground crater. This study aims to determine the sensitivity of the Dipole-Dipole Schlumberger Wenner Alpha and Wenner Beta configurations based on the depth of the block model using Res2DMod software. The block model is 60 m x 20 m with an expanse length of 600 m. The anomaly resistivity is made lower than its surrounding area which is 50 Ohm.m and for the environment it is 150 Ohm.m. Next lay the block at 270 m to 330 m which is planted at varying depths starting at 4 m 8 m 12 m 20 m 28 m and 36 m. The modeling design is done on notepad then read the notepad file in Res2DMod to see the model results. The next step is inversion using Res2DInv. Enter the inversion result into Matlab to determine the position of vertical and horizontal pixel direction. Then use Microsoft Excel to calculate the length width and depth of anomaly. The length of the anomaly goes to the horizontal direction and the width and depth of the anomaly goes to the vertical direction. The result shows that first in the sensitivity of horizontal direction from the depth of 4 m - 28 m based on the average Wenner Alpha is better with an average of 1 54 m than Dipole-dipole with an average of 7 08 m. Second in the sensitivity of vertical direction from the depth of 4 m - 20 m based on the average Schlumberger is better with an average of 1 14 m than Dipole-dipole with an average of 5 56 m. Third on the influence of depth on the horizontal sensitivity based on the gradient from linear fitting Wenner Alpha is better with a gradient of 0 01147 than Dipole-dipole with a gradient of 0 8341. Fourth on the influence of depth on the vertical sensitivty based on the gradient from linear fitting Wenner Beta is better with a gradient of 0 0067 than Dipole-dipole with a gradient of 0 6341. Last on the sensitivity of depth from the ground until reaching the anomaly in the depth of 4 m 36 m based on the average Wenner Beta is better with 2 35 m than Dipole-dipole with 3 81 m.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 22 Sep 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20866

Actions (login required)

View Item View Item