Pemetaan pola rembesan air pada Bendungan Selorejo menggunakan metode geolistrik / Desy Rizki Amalia - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemetaan pola rembesan air pada Bendungan Selorejo menggunakan metode geolistrik / Desy Rizki Amalia

Amalia, Desy Rizki (2017) Pemetaan pola rembesan air pada Bendungan Selorejo menggunakan metode geolistrik / Desy Rizki Amalia. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Amalia Desy Rizki. 2017. Pemetaan Pola Rembesan Air Pada Bendungan Selorejo Menggunakan Metode Geolistrik. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Daeng Achmad Suaidi S.Si M.Kom (II) Drs. Abdulloh Fuad M.Si Kata Kunci rembesan bendungan Bendungan Selorejo metode geolistrik Bendungan Selorejo salah satu jenis bendungan urugan yang terletak di Ngantang Malang. Sejak bendungan dibangun pada tahun 1963 bendungan mengalami permasalahan atau penurunan mutu dan rentang terhadap kerusakan. Salah satu permasalahan Bendungan Selorejo saat ini adalah ditemukannya daerah basah atau rembesan air pada lereng hilir bendungan. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk mengetahui pola aliran rembesan air pada bendungan. Rembesan air pada Bendungan Selorejo dapat diketahui dengan menggunakan metode geolistik konfigurasi Wenner. Metode geolistrik adalah salah satu metode geofisika yang bekerja berdasarkan resistivitas batuan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan menggunakan software Res2DInv dan Oasis Montaj maka dapat dipetakan bahwa pola aliran rembesan pada bagian bawah permukaan tanah hilir bendungan yang diduga terdapat air memiliki nilai resistivitas air yang rendah (low resistivity zone) yaitu kisaran 0 5-40 8486 m yang ditandai dengan warna biru. Sumber rembesan air secara dominan berada pada lintasan pertama dengan jarak 50-80 meter dan 120 -150 meter atau secara berurutan berada pada koordinat 7052 22 39 LS dan 112 21 19 44 BT sampai 7 52 23.15 LS dan 112 21 20.18 BT serta pada jarak 120-150 meter atau pada koordinat 7 52 24.23 LS dan 112 21 21.15 BT sampai 7 52 24.91 BT dan 112 21 21.98 BT dengan kedalaman 13 5 meter di bawah permukaan tanah. Adanya kontinyuitas pola aliran rembesan air juga terlihat pada lintasan pertama hingga lintasan keempat yang diambil secara horizontal pada jarak 50-80 meter dan 120-150 meter dari titik nol masing-masing lintasan yaitu 7 52 21.32 LS dan 112 21 18.22 BT 7 52 21.81 LS dan 112 21 17.76 BT 7 52 22.65 LS dan 112 21 17.36 BT serta 7 52 24.74 LS dan 112 21 17.20 BT. Kontinyuitas rembesan air juga terlihat pada lintasan 5-6-7-8 atau diambil secara pada jarak 70-100 meter dari titik nol masing-masing lintasan yaitu berada pada koordinat 7 52 21.81 LS dan 112 21 17.76 BT 7 52 23.25 LS dan 112 21 19.71 BT 7 52 25.14 LS dan 112 21 21.54 BT serta 7 52 27.02 LS dan 112 21 23.43 BT dengan kedalaman sekitar 13 5 meter di bawah permukaan tanah. Berdasarkan visualisasi model 2D dan 3D pola aliran rembesan air pada Bendungan Selorejo diperkirakan mengarah ke barat daya bendungan yang terdapat pada elevasi 580 mdpl atau pada kedalaman kisaran 30-40 meter. Adanya saturasi air di barat daya bendungan juga dicirikan dengan adanya rembesan air di selokan bagian barat daya Bendungan Selorejo.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Aug 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20859

Actions (login required)

View Item View Item