Studi komparasi suseptibilitas magnetik, komposisi dan morfologi sedimen mangrove Watulimo Trenggalek dengan sedimen mangrove Wonorejo-Surabaya / Nurainin Yuli Daryanti - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi komparasi suseptibilitas magnetik, komposisi dan morfologi sedimen mangrove Watulimo Trenggalek dengan sedimen mangrove Wonorejo-Surabaya / Nurainin Yuli Daryanti

Daryanti, Nurainin Yuli (2017) Studi komparasi suseptibilitas magnetik, komposisi dan morfologi sedimen mangrove Watulimo Trenggalek dengan sedimen mangrove Wonorejo-Surabaya / Nurainin Yuli Daryanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Daryanti Nurainin Yuli. 2016. Studi Komparasi Suseptibilitas Magnetik Komposisi dan Morfologi Sedimen Mangrove Watulimo-Trenggalek dengan Sedimen Mangrove Wonorejo Surabaya. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Siti Zulaikah S.Pd. M.Si (II) Burhan Indriawan S.Si M.Si. Kata Kunci studi komparasi suseptibilitas magnetik komposisi morfologi sedimen mangrove mineral magnetik. Cara untuk menjelaskan tentang mineral yang ditemukan pada sedimen dapat dilakukan dengan menggunakan sifat kemagnetan batuan. Salah satu parameter sifat kemagnetan dari suatu bahan adalah suseptibilitas magnetik. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan suseptibilitas magnetik komposisi unsur dan morfologi butir mineral magnetik yang ada di lingkungan mangrove Watulimo Trenggalek dengan lingkungan mangrove Wonorejo Surabaya dengan pengukuran suseptibilitas magnetik pengujian XRF (X-Ray Fluorosence) dan pengujian SEM-EDAX (Scanning Electron Microscope Energy Disperse Analysis X-Ray Spectroscope). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang nilai suseptibilitas dari lingkungan mangrove Watulimo Trenggalek sebesar 2 132 - 34 607 (10-6m3kg-1) dengan rata-rata sebesar 7 007 (10-6m3kg-1) sedangkan di lingkungan mangrove Wonorejo Surabaya memiliki rentang nilai 0 44 22 47 (10-6m3kg-1) dengan rata- rata 3 997 (10-6m3kg-1). Berdasarkan rentang nilai suseptibilitas magnetik kedua sedimen mangrove dari lingkungan yang berbeda tersebut sama-sama memiliki sifat paramagnetik. Sedimen mangrove Watulimo Trenggalek didominasi oleh mineral magnetik multidomain sedangkan pada sedimen mangrove Wonorejo Surabaya didominasi mineral magnetik multidomain dan sebagian kecil superparamagnetic stable single-domain (SP-SSD). Hasil pengujian XRF dan SEM-EDAX menunjukkan persentase rata-rata besi (Fe) sebesar 45 79% dan terdapat pula sedikit komposisi unsur seperti mangan (Mn) seng (Zn) tembaga (Cu) titanium (Ti) silika (Si) dan dari morfologinya kontribusi mineral magnetik berasal dari detrital sedimen. Sementara itu sedimen mangrove Wonorejo Surabaya mempunyai persentase rata-rata unsur besi (Fe) adalah 49 9% berdasarkan morfologinya mineral magnetik berasal dari mineral detrital dan deposisi debu. ABSTRACT Daryanti Nurainin Yuli. 2016. Comparison Study of Magnetic Susceptibility Composition and Morphology of Mangrove Sediments in Watulimo - Trenggalek with Mangrove Sediments in Wonorejo - Surabaya. Thesis Departement of Physics Faculty Mathematics and Natural Sciences Universitas Negeri Malang. Advisors (I) Dr. Siti Zulaikah S.Pd. M.Si (II) Burhan Indriawan S.Si M.Si. Keywords comparison study magnetic susceptibility composition of mangroves sediments minerals magnetic. The method to explain about the minerals found in sediments can be done by using the magnetics properties of rocks. One of parameters of the magnetics of a magnetic properties of a magnetic material is susceptibility. The purpose of this study is to compare the results of magnetic susceptibility composition and morphology minerals magneticof mangrove in Watulimo Trenggalek with Wonorejo Surabaya using magnetic susceptibility measurement XRF (X Ray Fluorosence) SEM-EDAX (Scanning Electron Microscope Energy Disperse Analysis X-Ray Spectroscope) test. The results showed that the range of the susceptibility mangrove Watulimo Trenggalek had a range value of 2 132-34 607 (10-6m3kg-1) with an average of 7 007 (10-6m3kg-1) whereas in mangrove environment Wonorejo Surabaya has a value range of 0 44 22 47 (10-6m3kg-1) with an average of 3 997 (10-6m3kg-1). Based on the range of value of magnetic susceptibility mangrove sediments both from these different environments are equally possessed of paramagnetic behavior. Sediments of mangrove Watulimo Trenggalek dominated by minerals magneticmultidomain whereas was mangrove sediments Wonorejo Surabaya minerals magnetic dominated multidomain (MD) and small of them containedsuperparamagnetic stable single domain (SP-SSD). XRF and SEM-EDAX testing results show the percentage is iron (Fe) with a average percentage of 45 79% and there were also a bit of the content of heavy metals in mangrove sediments like manganese (Mn) zinc (Zn) copper (Cu) titanium (Ti) silica (Si) and from the morphology can be detected contribution of minerals from detrital sedimen. Meanwhilesediments of mangrove Wonorejo Surabaya has a average percentage of the of the elements iron (Fe) is 49 9% based on morphology minerals magnetic from detrital mineral and dust deposition.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 01 Aug 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20853

Actions (login required)

View Item View Item