Sugiyanto, Agus (2015) Pengaruh lama milling terhadap suseptibilitas magnetik dan morfologi toner berbahan baku abu ringan (fly ash), karbon dan polimer / Agus Sugiyanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Sugiyanto Agus. 2013. Pengaruh Lama Milling Terhadap Suseptibilitas magnetik dan Morfologi Toner Berbahan Baku Abu Ringan (Fly ash ) Karbon dan Polimer. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Siti Zulaikah M.Si (II) Nandang Mufti M.T Ph.D Kata kunci Waktu Milling Suseptibilitas Magnetik Morfologi Dalam satu dekade terakhir penelitian tentang toner menjadi satu bahasan yang menarik perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian mengenai toner pada umumnya menguji sifat magnetik dan uji kualitasnya. Selain itu pemanfaatan bahan alam untuk pembuatan toner juga banyak dilakukan. Salah satunya adalah pembuatan toner bahan baku fly ash dicampur dengan karbon dan polimer pencampuran tersebut menggunakan beberapa variasi komposisi agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Adanya variasi bahan baru pada campuran tersebut maka dibutuhkan penelitian mengenai sifat toner tersebut. Sifat toner yang sangat penting adalah sifat magnetiknya karena sangat penting untuk kualitas percetakan. Uji sifat magnetik yang sering dilakukan adalah uji suseptibilitas magnetik ini suseptibilitas ini sendiri dipengaruhi oleh ukuran bulir bulir magnetik yang terkandung pada bahan. Metode pencampuran dan penggerusan toner ini menggunakan alat ball mill dengan metode ini diharapkan bisa digunakan untuk memvariasikan ukuran bulir dengan cara variasi lama milling. Lama milling berbanding terbalik dengan nilai suseptibilitas yang dihasilkan pada toner buatan. Waktu milling juga mempengaruhi morfologi pada toner buatan. Ukuran bulir cenderung mengecil seiring bertambahnya lama milling. Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik pada toner komposisi polimer fly ash dan karbon (50 30 20) dengan kandungan Fe sebesar 49 8% memiliki nilai suseptibbilitas magnetik lebih besar daripada toner komposisi polimer fly ash dan karbon (60 20 20) yang memiliki kandungan Fe sebesar 44 4%. Semakin lama milling juga dapat membuat campuran bahan semakin homogen dan ukuran bulirnya semakin kecil.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 02 Oct 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20756 |
Actions (login required)
View Item |