Nisa, Yuni Chairun (2015) Pengaruh variasi penambahan H2SO4 pada sintesis toner terhadap bentuk, ukuran partikel dan suseptibilitas magnetik / Yuni Chairun Nisa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Nisa Yuni Chairun. 2015. Pengaruh Variasi Penambahan H2SO4 pada Sintesis Toner terhadap Bentuk Ukuran Partikel dan Suseptibilitas Magnetik. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Siti Zulaikah M.Si (II) Nandang Mufti M.T Ph.D Kata Kunci Variasi H2SO4 Sintesis Toner Bentuk dan Ukuran Partikel Suseptibilitas Magnetik. Toner merupakan serbuk tinta kering yang digunakan dalam printer laser maupun mesin fotokopi (Yang J. dkk. 2003). Beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan penelitian tentang pembuatan toner baik dari luar maupun dalam negeri. Salah satunya adalah penelitian Sukma (2014) tentang sintesis dan karakterisasi toner berbasis pasir besi dengan metode polimerisasi emulsi. Namun hasil penelitian menunjukkan bentuk dan ukuran partikel toner yang masih kurang seragam. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk memperbaiki bentuk dan ukuran partikel toner dengan menggunakan polimer dari sterofoam karbon dan pasir besi hasil ekstraksi abu letusan Gunung Kelud karena bahan bakunya sederhana. Perbedaannya adalah pada metode polimerisasi emulsi yang akan dilakukan dengan menggunakan dua fasa fasa air dan fasa minyak. Fasa air berisi larutan karbon dan pasir besi dan fasa minyak merupakan larutan polimer. Variasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah variasi penambahan H2SO4 sebanyak 50 60 dan 70 ml pada fasa minyak. Berdasarkan hasil penelitian toner hasil sintesis memiliki bentuk yang masih tidak seragam dan ukuran partikel sekitar 5 - 20 m. Penambahan larutan H2SO4 atau asam sulfat memberikan pengaruh pada toner sintetik berupa kandungan Fe yang semakin sedikit. Terlihat pada hasil EDX masing-masing toner dengan penambahan 50 60 dan 70 ml H2SO4 adalah 33 24 20 8 dan 7 41. Nilai suseptibilitas magnetik terbesar dimiliki oleh toner dengan penambahan 60 ml H2SO4 yaitu 11 0059 12310 x 10 12311 (-6) m 3 kg (-1). Diketahui pula dari hasil uji FTIR bahwa toner dengan penambahan 60 ml H2SO4 memiliki persentase transmittansi paling tinggi. Dari hasil penelitian dapat disimpukan bahwa variasi penambahan H2SO4 sebanyak 50 60 dan 70 ml pada pembuatan polimer tidak berpengaruh terhadap bentuk ukuran dan nilai suseptibilitas magnetik toner.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 17 Sep 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20751 |
Actions (login required)
View Item |