Iman, Muhammad Mishbah Nur (2014) Pengaruh konsentrasi NaOH pada proses pemisahan alumina dari mineral felspar serta karakterisasi sifat listriknya / Muhammad Mishbah Nur Iman. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Iman M. Mishbah Nur. 2014. Pengaruh Konsentrasi NaOH pada Proses Pemisahan Alumina dari Mineral Feldspar serta Karakterisasi Sifat Listriknya. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Abdulloh Fuad M.Si (II) Nandang Mufti S.Si M.T PhD Kata Kunci alumina mineral feldspar konduktivitas listrik konstanta dielektrik Aluminium oksida (Al2O3) atau yang dikenal dengan alumina merupakan bahan baku utama dalam pembuatan logam aluminium. Aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Unsur ini juga ditemukan di dalam mineral penyusun berbagai batuan di Indonesia salah satunya terdapat di batuan Feldspar berasal dari Purworejo yang diketahui memiliki kadar alumina sebesar 8 1%. Metode ekstraksi alumina yang banyak digunakan pada industri pengolahan alumina saat ini adalah proses Bayer. Proses Bayer adalah suatu proses yang digunakan untuk menghasilkan alumina (Al2O3) dengan cara melarutkan batuan ke dalam NaOH (natrium hidroksida). Namun proses Bayer tersebut dapat dilakukan jika kadar aluminium awal pada batuan berkisar antara 35-65% seperti pada bijih bauksit sedangkan untuk batuan dengan kadar aluminium di bawah 35% seperti pada batuan feldspar perlu dilakukan proses awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NaOH paling optimum yang digunakan dalam proses ekstraksi alumina dari batuan yang memiliki kadar alumina rendah. Penelitian ini memiliki 3 tahapan penelitian. Tahap pertama adalah persiapan raw material yang dilakukan dengan menghaluskan batuan hingga berukuran 250 mesh. Tahap kedua adalah proses pemisahan senyawa pengotor (senyawa selain alumina) yang dilakukan dengan proses flotation dan leaching dengan HCl. Tahap ketiga merupakan proses variasi konsentrasi NaOH sebesar 10 M 15 M dan 20 M yang dilakukan dalam waktu sekitar 6 jam. Karakterisasi dari fase awal pada batuan dilakukan dengan XRD dan karakterisasi kandungan unsur dilakukan dengan XRF. Karakterisasi sifat listrik berupa konduktivitas listrik diketahui dengan uji I-V meter sedangkan dielektrisitas diketahui dengan kapasitansi meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aluminium yang didapatkan setelah dilakukan proses awal dan variasi konsentrasi NaOH 10 M 15 M dan 20 M berturut turut sebesar 17% 18% dan 17%. Sehingga dapat disimpulkan konsentrasi NaOH yang paling optimium dalah sebesar 15 M. Hasil karakterisasi sifat kelistrikan menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar alumina pada suatu bahan maka konduktivitas listriknya semakin tinggi sedangkan konstanta dielektriknya akan semakin rendah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Jun 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20640 |
Actions (login required)
View Item |