Pengaruh komposisi CaO dan AI2)3 terhadap fasa kristal, kekerasan, mikrostruktur, dan porositas pada sintesis kompsit biokeramik CaO-AI2O3 / Iliyyun Novifana - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh komposisi CaO dan AI2)3 terhadap fasa kristal, kekerasan, mikrostruktur, dan porositas pada sintesis kompsit biokeramik CaO-AI2O3 / Iliyyun Novifana

Novifana, Iliyyun (2014) Pengaruh komposisi CaO dan AI2)3 terhadap fasa kristal, kekerasan, mikrostruktur, dan porositas pada sintesis kompsit biokeramik CaO-AI2O3 / Iliyyun Novifana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Novifana Iliyyun. 2013. Pengaruh Komposisi CaO dan Al2O3 terhadap Fasa Kristal Kekerasan Mikrostruktur dan Porositas pada Sintesis Komposit Biokeramik CaO-Al2O3. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Hartatiek M.Si (II) Nasikhudin S.Pd. M.Sc Kata kunci CaO-Al2O3 Fasa Kristal Kekerasan Mikrostruktur Porositas. Setiap tahun jutaan orang menderita cacat tulang. Salah satu tindakan terapi pada kasus penyakit tulang adalah dengan teknik implantasi. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan biomaterial yang mampu menggantikan fungsi dari jaringan tulang yang rusak mengalami peningkatan. Biokeramik merupakan salah satu dari jenis biomaterial. Sifat biokeramik antara lain tidak beracun tidak mengandung zat karsinogik tidak menyebabkan alergi tidak menyebabkan radang memiliki biokompatibel yang baik tahan lama sehingga cocok sebagai bahan implant. CaO merupakan biokeramik jenis bioaktif dari bahan alam yaitu batu kapur yang melimpah ruah di Indonesia. Potensinya dapat digunakan sebagai bahan implant sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari batu kapur. Sifat mekaniknya yang mudah rapuh perlu ditambahkan bahan biokeramik jenis bioinert yaitu Al2O3 untuk mengurangi kerapuhannya. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen murni. Penelitian diawali dengan kalsinasi CaO dari batu kapur (CaCO3) sebagai bahan dasar komposit biokeramik kemudian dikarakterisasi menggunakan XRF untuk mengetahui kadar unsur Ca dan XRD untuk mengetahui fasa yang terbentuk. Selanjutnya dilakukan sintesis komposit biokeramik CaO-Al2O3 dengan cara CaO dicampur Al2O3 dengan komposisi 90 10 % 80 20 % 70 30 % 60 40 % dan 50 50 % dengan suhu sintering 1300oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasa kristal CaO yang terbentuk dari proses kalsinasi batu kapur adalah sebesar 90 4%. Fasa kristal yang terbentuk pada komposit biokeramik CaO-Al2O3 dengan komposisi 90 10 % 80 20 % dan 70 30 % adalah fasa CaO dan Calcium Aluminum Oxide sebagai fasa dominan sedangkan pada komposisi 60 40 % terbentuk fasa Pentacalciumtrialuminats dan Tricalcium Aluminate sebagai fasa dominan dan pada komposisi 50 50 % terbentuk fasa Pentacalciumtrialuminats sebagai fasa dominan. Pengaruh komposisi terhadap fasa kristal pada komposit biokeramik CaO-Al2O3 menunjukkan bahwa fasa kristal yang terbentuk semuanya berstruktur cubic. Semakin besar komposisi Al2O3 pada komposit biokeramik CaO-Al2O3 menunjukkan bahwa kekerasannya menurun dan porositasnya naik. Nilai kekerasan paling rendah pada komposisi 50 50 % yaitu (80 56 0 798) HVN dan nilai porositasnya (55 5 0 005). Pengaruh komposisi terhadap mikrostruktur pada komposit biokeramik CaO-Al2O3 menunjukkan bahwa semakin besar komposisi Al2O3 maka terjadi perubahan bentuk bahan dari bulat lonjong menjadi seperti polygonal ukuran butir bertambah besar dan distribusi butir semakin merata. Perubahan tersebut memberikan pengaruh pada sifat bahan komposit biokeramik CaO-Al2O3 yaitu menurunkan kekerasan dan meningkatkan porositas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Feb 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20633

Actions (login required)

View Item View Item