Rahman, Aulia (2013) Pemetaan area rawan longsor di daerah Songgoriti Kecamatan Batu Kota Batu dengan menggunakan metode geolistrik Wenner / Aulia Rahman. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Rahman Aulia. 2013. Pemetaan Area Rawan Longsor di daerah Songgoriti kecamatan Batu kota Batu dengan Menggunakan Metode Geolistrik Wenner. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Samsul Hidayat S.Si. M.T. (II) Burhan Indriawan S.Si. M.Si. Kata kunci Longsor Geolistrik Resistivitas Longsor merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia baik skala kecil maupun besar. Hal ini dikarenakan banyaknya gunung berapi di Indonesia dan letak Indonesia yang merupakan pertemuan 3 lempeng Australia Eurasia dan Pasifik sehingga sering terjadi gempa bumi dimana merupakan salah satu faktor penyebab longsor. Biasanya longsor terjadi di daerah pegunungan karena mempunyai curah hujan yang cukup tinggi bentuk lereng yang cukup curam dan mempunyai tanah dengan kesuburan tinggi. Padahal di Indonesia pegunungan merupakan salah satu objek wisata yang banyak di kunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan dengan tingginya potensi longsor di daerah wisata. Tempat wisata yang terletak di daerah pegunungan misalnya adalah daerah Songgoriti kota Batu. Sehingga dibutuhkan pemetaan mengenai potensi longsor yang terjadi di daerah tersebut. Salah satu metode untuk pemetaan potensi longsor adalah metode geolistrik. 12288 12288 12288 12288 Metode geolistrik merupakan metode pemetaan dengan menggunakan prinsip perbedaan resistivitas pada batuan. Metode ini telah sukses dan secara mampu melukiskan kontras parameter listrik pada lapisan atas dan bawah tanah bahan material zona patahan dan landasan batuan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan komposisi sruktur dan faktor dominan penyebab tingkat bahaya tanah longsor berdasarkan sebaran nilai resistivitasnya pada citra geolistrik. Dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi wenner untuk panjang bentangan lintasan pertama 120 meter bentangan lintasan kedua ketiga dan keempat 60 meter maka akan diperoleh nilai resistivitasnya. 12288 12288 12288 12288 Dari hasil intepretasi dengan menggunakan softwer res2dinv diperoleh pada lintasan pertama sepanjang 120 meter kedalaman 21 meter merupakan daerah dengan potensi longsor yang kecil. Lintasan kedua sepanjang 60 meter kedalaman 10 4 meter juga berpotensi longsor yang kecil. Sedangkan lintasan ketiga dan empat sepanjang 60 meter kedalamn 10 4 meter berpotensi longsor yang tinggi. Hal ini disebabkan lintasan ketiga dan empat memiliki kemiringan yang tinggi dan penggunaan lahan di daerah sekitar sebagai lahan pertanian serta curah hujan yang tinggi. Selain itu dari hasil analisis res2dinv komponen penyusun tanah daerah tersebut adalah lempung dan pasir.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Sep 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20620 |
Actions (login required)
View Item |