Lukman, Mita Wulandari (2013) Sintesis biotermal komposit CaO-SiO2, berbasis material alam (batu kapur dan pasir kuarsa) dngan variasi suhu pemanasan dan pengaruhnya terhadap porositas, kekerasan dan mikrostruktur / Mita Wulandari Lukman. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Lukman Mita Wulandari. 2013. Sintesis Biomaterial Komposit CaO-SiO2 Berbasis Material Alam (Batuan Kapur dan Pasir Kuarsa) dengan Variasi Suhu Pemanasan dan Pengaruhnya Terhadap Porositas Kekerasan dan Mikrostruktur. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Yudyanto M.Si (II) Dra. Hartatiek M.Si Kata kunci Biomaterial CaO-SiO2 Porositas Kekerasan dan Mikrostruktur. Meningkatnya berbagai bencana alam kecelakaan kerja kecelakaan lalu lintas kasus ledakan bom serta berbagai kasus penyakit tulang memicu meningkatnya kebutuhan akan biomaterial. Sumber daya pasir kuarsa dan batu kapur di Indonesia yang melimpah memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam bidang biomaterial. Penggunaan bahan dasar yang berasal dari bahan alam dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari batu kapur dan pasir kuarsa. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen murni. Eksperimen diawali dengan ekstraksi bahan dasar biomaterial komposit dari batu kapur (CaCO3) dan pasir kuarsa. Hasil dari ekstraksi berupa serbuk CaO dan SiO2 yang dikarakterisasi menggunakan XRF XRD untuk mengetahui kemurnian dan fasa yang terbentuk. Kedua serbuk dicampur dan digerus. Sintesis biomaterial komposit CaO-SiO2 dilakukan dengan metode pencampuran serbuk dengan komposisi 52% CaO dan 48% SiO2 pada suhu 500 C 600 C 700 C 800 C dan 900 C. Hasil penelitian menunjukkan pada suhu 500-800 C terbentuk biomaterial komposit CaO-SiO2 dengan fasa dicalcium silicate dan fasa pengotor SiO2. Kenaikan suhu menyebabkan porositas meningkat dan kekerasan menurun. Tampak pada mikrostruktur ukuran yang butir yang semakin besar dan pori yang semakin banyak. Pada suhu sintering 900 C fasa pengotor SiO2 tidak lagi ditemukan. Porositas mengalami penurunan dan nilai kekerasan meningkat. Tampak pada mikrostruktur interaksi antar buti terbentuk dan pori semakin mengecil. Dapat disimpulkan bahwa suhu sintering yang paling sesuai pada penelitian ini adalah 900 C dengan persentase porositas (10 494 0 003) ralat relatif 0 03% dan nilai kekerasan (64 03 8 36) HV ralat relatif 13 06%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 28 May 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20586 |
Actions (login required)
View Item |