Perbandingan variasi akuisisi data imaging (2D) metode geolistrik resistivitas / Mahendra Dwi Santoso - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbandingan variasi akuisisi data imaging (2D) metode geolistrik resistivitas / Mahendra Dwi Santoso

Santoso, Mahendra Dwi (2013) Perbandingan variasi akuisisi data imaging (2D) metode geolistrik resistivitas / Mahendra Dwi Santoso. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci Geolistrik Resistivitas Akuisisi Imaging. Sebaran datum point merupakan salah satu faktor yang membedakan data sounding dan data imaging. Sounding mengambil datum point pada satu garis vertikal sedangkan imaging mengambil datum point pada bidang 2 dimensi (vertikal dan horizontal). Teknik mapping-sounding biasa digunakan dalam akuisisi data imaging. Data 2 dimensi tersusun atas beberapa data 1dimensi. Oleh karena itu beberapa titik sounding yang berdekatan dapat memberikan gambaran resistivitas 2D (imaging). Variasi akuisisi data imaging yang dilakukan adalah data imaging yang diakuisisi sounding pada beberapa titik horisontal (mapping) yang berdekatan dan data imaging yang diakuisisi mapping pada beberapa titik kedalaman (sounding) yang berdekatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan data imaging yang diakuisisi secara sounding-mapping dengan data imaging yang diakuisisi secara mapping-sounding dan diharapkan dapat dijadikan rujukan dalam memilih teknik akuisisi data imaging. Anomali buatan digunakan dalam penelitian ini untuk membandingkan teknik sounding-mapping dengan teknik mapping-sounding. Anomali berupa rongga di dalam tanah berukuran 1 00 x 1 00 x 1 00 m pada kedalaman 3 00 m. Proses akuisisi data dilakukan di tanah lapang perbatasan kelurahan Arjosari Malang. Masing-masing teknik mengambil data pada 3 line (line 1 line 2 dan line 3) yang saling sejajar dengan hanya line 2 yang melintasi anomali. Line yang digunakan sepanjang 29 2 m dengan spasi 0 4 m. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam akuisisi data imaging teknik sounding-mapping memberikan hasil yang lebih teliti daripada teknik mapping-sounding. Dalam menentukan ukuran anomali pada line 2 teknik sounding-mapping mempunyai kesalahan 0 2 m secara horizontal dan 0 6 m secara vertikal sedangkan teknik mapping-sounding mempunyai kesalahan 0 6 m secara horizontal dan 0 8 m secara vertikal. Teknik sounding-mapping juga mempunyai nilai rms error yang lebih sedikit dibandingkan teknik mapping-sounding dengan selisih 1 5% pada line 1 0 2% pada line 2 dan 0 3% pada line 3. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan penelitian sejenis pada masa mendatang agar menggunakan spasi elektroda yang lebih kecil untuk memperoleh hasil yang lebih teliti.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 27 May 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20583

Actions (login required)

View Item View Item