Pemetaan resistivitas daerah rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik Wenner di daerah Poncokusumo Kabupaten Malang / Dedy Satriyo Utomo - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemetaan resistivitas daerah rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik Wenner di daerah Poncokusumo Kabupaten Malang / Dedy Satriyo Utomo

Utomo, Dedy Satriyo (2011) Pemetaan resistivitas daerah rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik Wenner di daerah Poncokusumo Kabupaten Malang / Dedy Satriyo Utomo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Geolistrik Konfigurasi Wenner Bidang Gelincir Longsor Poncokusumo. Daerah Poncokusumo dengan kondisi tanah yang cukup kompleks dan labil memerlukan pemetaan geoteknik dengan skala yang sesuai perencanaan. Pemetaan tersebut perlu dilakukan sebelum diadakan penataan lahan di sekitar lokasi. Pemetaan geoteknik tersebut dipandang penting mengingat salah satu fungsinya yakni untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan seperti tanah longsor. Untuk menggali daerah rawan longsor di daerah tersebut perlu dilakukan penelitian pendahuluan dengan menggunakan metode survei geofisika salah satunya adalah metode geolistrik tahanan jenis. Metode geolistrik pada prinsipnya adalah untuk menentukan resistivitas lapisan batuan. Kinerja dari metode ini adalah dengan mengalirkan arus ke lapisan batuan dan didapat beda potensialnya. Dari data yang berupa besarnya arus dan beda potensial tersebut akan didapat nilai hambatan jenisnya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian untuk memetakan tanah didaerah penelitian dengan tujuan mengetahui adanya pasir yang mengakibatkan longsor dengan menggunakan metode tahanan jenis konfigurasi Wenner sounding mapping menggunakan alat geolistrik resistivity meter Mcohm. Hasil pengukuran geolistrik di Poncokusumo Kabupaten Malang lintasan 1 menunjukkan bahwa pada titik 0 sampai titik 72 dengan kedalaman 0 75 meter sampai 7 05 meter memiliki nilai tahanan jenis berkisar antara 6 78 937 m sampai 60 7 937 m diidentifikasikan sebagai bidang gelincir berbentuk translasi dan rotasi yang mengarah ke badan jalan berupa pasiran lempung yang bersifat lunak. Pada lintasan 2 menunjukkan bahwa pada titik 0 sampai titik 51 dengan kedalaman 0 75 meter sampai 10 05 meter memiliki nilai tahanan jenis berkisar antara 3 29 937 m sampai 16 5 937 m diidentifikasikan sebagai bidang gelincir berbentuk translasi dan rotasi yang mengarah ke badan jalan berupa tanah pasiran. Pada lintasan 3 menunjukkan bahwa pada titik 0 sampai titik 90 dengan kedalaman 1 25 meter sampai 7 86 meter memiliki nilai tahanan jenis berkisar antara 30 9 937 m sampai 163 937 m diidentifikasikan sebagai bidang gelincir berbentuk translasi yang sejajar dengan bidang lereng diduga berupa lempung dan pasir. Berdasarkan hasil penampang geolistrik secara umum bidang gelincir di daerah Poncokusumo relatif lebih tinggi dibandingkan bagian diatasnya. Sehingga daerah ini sangat rawan terhadap bencana gerakan tanah terutama pada musim hujan. Maka secara umum dapat disimpulkan daerah Poncokusumo merupakan daerah rawan bencana gerakan tanah sehingga perlu diwaspadai karena merupakan jalur vital yang menghubungkan antara Poncokusumo Desa Pandansari. Oleh sebab itu Perlu disosialisasikan kepada masyarakat sekitar khususnya di daerah penelitian tersebut untuk waspada ketika mendirikan sarana pembangunan dikarenakan berpotensi terjadinya tanah longsor dengan zona kerentanan gerakan tanah yang tinggi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 21 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/20427

Actions (login required)

View Item View Item