Sariasih, Rujuk Dwi (2010) Simulasi gerak otot bilik jantung pada elektrokardiograf menggunakan cellular automata / Rujuk Dwi Sariasih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Sariasih Rujuk Dwi. 2009. Simulasi Gerak Otot Bilik Jantung pada Elektrokardiograf Menggunakan Cellular Automata. Skripsi Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Johanis A. Rampisela M. S (II) Dr. Muhardjito M. S. Kata kunci simulasi elektrokardiograf cellular automata Elektrokardiografi adalah suatu cara untuk mendiagnosis penyakit jantung. Model dan simulasi proses pengaktifan untuk program jantung adalah digunakan untuk mengetahui cara kerja elektrokardiograf. Elektrokardiograf adalah alat yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung. Cellular automata adalah sistem yang dinamis dalam ruang dan waktu yang diskrit. Simulasi gerak otot bilik jantung sudah pernah dilakukan oleh Kye Rok Jun dengan menggunakan cellular automata dua dimensi yang dipengaruhi oleh tiga keadaan dan empat tetangga terdekat dari sel yang ditinjau. Tiga keadaan sel tersebut adalah aktif refraktori dan pasif. Empat tetangga yang ditinjau adalah atas bawah kanan dan bawah. Simulasi dari Kye Rok Jun digunakan untuk mengetahui proses pengaktifan bilik jantung. Model geometri dari bilik jantung adalah bentuk ellips dalam dua dimensi. Pada model ini bilik jantung terdiri dari empat serat yang mana setiap sel mempunyai kesatuan tersendiri. Skripsi ini merupakan pengembangan dari simulasi Kye Rok Jun. Hasil pengembangan dalam skripsi ini adalah simulasi dilengkapi dengan tampilan sel yang tidak bekerja (penyakit) sehingga dapat dilakukan pengobatan yang tepat bagi penderita. Aturan yang digunakan dalam simulasi ini ada tiga tahap yaitu tahap pertama keadaan awal sel tahap kedua peletakan rangsangan dan sel tidak bekerja dan tahap ketiga gerakan. Tahap pertama terdiri dari tahap untuk meletakkan sel serat-serat penyusun jantung yang meliputi serat purkinje serat subendocard serat midlevel dan serat epicardial. Tahap ketiga meliputi tahap pemeriksaan kondisi sel tetangga dan penentuan sel itu aktif atau tidak bekerja. Pada dasarnya sel akan menjadi aktif apabila ada rangsangan dan sel yang tidak bekerja akan mempengaruhi sel yang aktif karena rangsangan tidak dapat diteruskan. Rangsangan yang tidak dapat diteruskan akan menyebabkan sel mengalami kelainan. Tampilan akhir pada program adalah menampilkan sel atau serat yang ada penyakit. Tampilan penyakit ini nantinya dapat digunakan untuk mengalisis pengobatan yang akan dilakukan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 Jul 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20201 |
Actions (login required)
View Item |