Anwar, Umi Hanifah (2009) Analisis potensi panas bumi di daerah Cangar Ds. Sumber Brantas, Kec. Bumi Aji, Kab. Malang, Prop. Jawa Timur dengan menggunakan metode geolistrik / Umi Hanifah Anwar. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini dilakukan di daerah Cangar Ds. Sumber Brantas Kec. Bumi Aji Kab. Malang karena berdasarkan fakta yang telah ada daerah tersebut berpotensi panas bumi ditandai dengan adanya beberapa jenis manifestasi antara lain mata air panas pemandian air panas dan sinter belerang di lereng timur Gunung Welirang yang cukup luas. Sumber panas ini berasal dari belerang dan berupa batuan vulkanik yang retak-retak berumur Kuarter Bawah dan Tersier diperkirakan berfungsi sebagai batuan reservoir. Batuan-batuan vulkanik yang berumur Kuarter Atas bersifat impermeable diperkirakan berfungsi sebagai batuan penudung (cap rocks). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger proses pengambilan datanya adalah menentukan titik-titik elektroda arus dan potensial. Kemudian mengalirkan tegangan dan menginjeksikan arus. Setelah itu memindahkan elektroda potensial dengan spasi yang ditentukan dan menghasilkan nilai resistivitas. Tujuan dari metode ini adalah menentukan sebaran tahanan jenis secara lateral maupun vertikal menentukan struktur bawah permukaan mengetahui jenis tanah fluida bawah permukaan (air panas) serta mengetahui besar potensi panas bumi di daerah penyelidikan. Berdasarkan hasil dan interpretasi maka dapat disimpulkan bahwa daerah ini relatif bersifat homogen karena sesuai dengan nilai resistivitasnya didominasi oleh lempungan. Pada kedalaman 2 78 3 16 m diduga merupakan tanah lempungan karena mempunyai nilai resistivitas berkisar antara 2 25 3 937 m dengan ralat 3 26 %. Sedangkan pada kedalaman 3 16 14 7 m diduga merupakan lempungan karena mempunyai resistivitas berkisar antara 3 12 5 937 m dengan ralat 3 4 %. Hal ini menunjukkan variasi nilai resistivitas dipengaruhi oleh variasi temperatur. Sedangkan menurut analisis laboratorium dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai temperaturnya maka semakin kecil nilai resistivitasnya. Hal ini disebabkan karena tanah termasuk dalam jenis bahan semikonduktor. Nilai resistivitas dipengaruhi oleh variasi temperatur dan akan mempengaruhi pada perubahan nilai R (tahanan yang diukur). Berdasarkan hasil identifikasi pada pembahasan diperoleh temperatur maksimum daerah titik duga adalah 100 oC dengan nilai resistivitas 2 25 937 m dan temperatur minimum daerah titik duga adalah 15 oC dengan nilai resistivitas 12 85 937 m.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Jul 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20125 |
Actions (login required)
View Item |