Endah Wahyuni (2009) Simulasi lintasan petir dengan model diffusion limited aggregation / Endah Wahyuni. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang memungkinkan terjadinya petir. Petir adalah bunga api listrik tegangan tinggi yang terjadi di atmosfer karena adanya pembebasan energi. Terjadinya petir ditandai dengan adanya loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi atau awan dengan awan. Petir biasa terjadi ketika hujan badai disertai guntur dan kadang-kadang pada badai salju badai debu letusan gunung berapi serta pada ledakan nuklir. Simulasi lintasan petir sudah pernah dibuat dengan menggunakan model DBM (dielectric breakdown model) oleh Theodore Kim dan Professor Ming C. Lin dan model DLA (diffusion limited aggregation) oleh Chr. Clemens Lee dalam bahasa pemrograman Java. Pada model DBM fenomena petir yang terjadi adalah antara awan dengan bumi dimana bumi sebagai ground. Pada model DLA fenomena petir yang terjadi adalah antara awan dengan awan. Pada skripsi ini lintasan petir disimulasikan dengan metode cellular automata 2 dimensi yaitu menggunakan model DLA (diffusion limited aggregation). DLA mensimulasikan proses perjalanan suatu partikel di mana partikel berjalan acak (random walk) sampai membentuk suatu kumpulan partikel. Ide dasar model DLA adalah menjumlahkan sel pada satu kelompok dalam waktu tertentu dan menentukan dimana sel akan dijumlahkan dengan menempatkan sel pertama pada titik tertentu kemudian sel yang kedua berjalan acak jauh dari sel yang pertama sampai menempel pada sel yang pertama tadi. Aturan yang digunakan pada simulasi lintasan petir ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu aturan gerak dan aturan syarat batas. Aturan gerak ini menentukan arah rambat petir ke atas ke bawah ke kanan dan ke kiri. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam program simulasi lintasan petir ini adalah bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Hasil program ini adalah simulasi lintasan petir memiliki kecenderungan merambat ke atas ke bawah ke kanan dan ke kiri apabila probabilitas gerak sel gerak ke 4 arah tersebut sama. Lintasan petir memiliki kecenderungan merambat ke atas apabila probabilitas gerak sel gerak ke bawah lebih besar dibandingkan probabilitas yang lain. Lintasan petir memiliki kecenderungan merambat ke bawah apabila probabilitas gerak sel gerak ke atas lebih besar dibandingkan probabilitas yang lain. Dengan mengubah peluang gerak sel gerak dapat dihasilkan beberapa macam bentuk lintasan petir yang terjadi di alam. Program ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya dengan tampilan visualisasi tiga dimensi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Jun 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20072 |
Actions (login required)
View Item |