Fadhil, Muhammad (2020) Analisis keragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air dan korelasinya dengan parameter abiotik Sungai Amprong / Muhammad Fadhil. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sungai memiliki peranan untuk menunjang kebutuhan makhluk hidup khususnya manusia dan berfungsi sebagai jalur alami dalam daur hidrologi serta sebagai daerah tangkapan air. Namun kualitas sungai dapat terpengaruh oleh kondisi dan aktivitas sekitar sungai. Makrozoobentos sebagai faktor biotik sungai dapat dimanfaatkan sebagai bioindikator kualitas sungai selain faktor abiotik sungai. Semakin banyaknya aktivitas manusia di sekitaran Sungai Amprong tentu berdampak pada berubahnya kualitas air. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian kualitas air dengan menggunakan faktor abiotik yang dilihat dari kualitas fisika dan kimia air serta faktor biotik yang dilihat dari makrozoobentos yang berperan sebagai bioindikator. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui indeks keragaman Shannon-Wienner dan (Family Biotic Index) FBI makrozoobentos yang ada di Sungai Amprong 2) Untuk mendeskripsikan kualitas air Sungai Amprong berdasarkan kualitas fisika dan kimia air dan 3) Untuk menganalisis korelasi antara kualitas fisika kimia air dan indeks keragaman Shannon-Wienner serta FBI makrozoobentos yang ada di Sungai Amprong. Penelitian dimulai bulan Februari dan pengambilan sampel dilakukan pada bulan Maret. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan lokasi yang ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi di sekitar lingkungan. Sampel yang diambil berupa air sungai dan makrozoobentos. Alat yang digunakan diantaranya pH meter TDS meter turbidimeter DO meter jaring surber dan mikroskop stereo. Hasil yang didapatkan kemudian dianalisis dan diuji dengan uji korelasi Pearson. Rata-rata untuk suhu sebesar 26 34 TDS 188 2 turbiditas 44 22 DO 37 51 dan pH 7 32. Berdasarkan PP RI No. 82 Th. 2001 TDS DO pH memenuhi kriteria dan berdasarkan WHO Guidelines 2017 TDS dan pH memenuhi kriteria. Berdasarkan indeks kergaman Shannon-Wienner lokasi 1 2 3 dan 4 termasuk dalam kategori tercemar sedang dengan nilai secara berurutan 1 67 1 13 1 12 1 10 dan lokasi 5 termasuk kategori tercemar berat dengan nilai 0 67. Berdasarkan FBI lokasi 1 mendapat nilai 5 61 dengan kriteria tercemar sedang lokasi 2 mendapat nilai 6 05 dengan kriteria tercemar agak berat lokasi 3 mendapat nilai 6 70 dengan kriteria tercemar berat lokasi 4 mendapat nilai 6 76 dengan kriteria tercemar berat dan lokasi 5 mendapat nilai 7 77 dengan kriteria tercemar sangat berat. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson maka indeks keragaman Shannon-Wienner memiliki hubungan negatif dengan faktor abiotik suhu dengan nilai -0 942 TDS dengan nilai -0 675 turbiditas dengan nilai -0 411 pH dengan nilai -0 531 dan hubungan positif dengan faktor abiotik DO dengan nilai 0 803. Selanjutnya indeks FBI memiliki hubungan positif dengan faktor abiotik suhu dengan nilai sebesar 0 987 TDS dengan nilai sebesar 0 454 tubiditas dengan nilai sebesar 0 190 dan pH dengan nilai sebesar 0 239 dan hubungan negatif dengan faktor abiotik DO dengan nilai sebesar -0 899. Hasil uji faktor abiotik menunjukkan Sungai Amprong memenuhi kriteria namun hasil uji faktor biotik menunjukkan Sungai Amprong dalam kondisi tercemar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Mar 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/195878 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |