Pangeswara, Retno Palupi (2020) Studi pengaruh ION Ca2+ terhadap analisis Fe dalam sedimen dengan metode BCR dan tessier microwave teroptimasi menggunakan SSA / Retno Palupi Pangeswara. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Penentuan konsentrasi Fe secara akurasi dan presisi dalam sedimen berguna untuk mengetahui status kontaminasi Fe di perairan pantai. Pengujian X-ray fluorescence (XRF) dan kuantifikasi Fe pada pantai Tiga Warna dengan metode BCR Microwave Teroptimasi telah dilakukan pada penelitian sebelumnya tanpa memperhatikan pengaruh ion pengganggu. Pengujian XRF menunjukkan Ca merupakan penyusun terbesar dalam sedimen dengan kandungan rata-rata 93 8%. Keberadaan ion Ca2 diduga dapat membentuk senyawa refraktori oksida akibat reaksi antara gas oksigen dan atom Ca pada nyala udara ndash asetilen dari nyala SSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh adanya gangguan ion Ca2 terhadap analisis Fe dengan metode BCR dan Tessier Mirowave teroptimasi menggunakan SSA. Serta menganalisis secara statistik pada metode BCR dan Tessier Mirowave teroptimasi dengan gangguan ion Ca2 . Metode analisis Fe melalui tiga tahapan meliputi (1) leaching Fe dalam sedimen dengan metode BCR dan Tessier Microwave Teroptimasi (2) Penambahan tiga variasi konsentrasi Ca2 (200 500 800 ppm) ke dalam setiap fraksi (3) Penentuan konsentrasi Fe ditentukan secara spektrofotometri serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan penambahan gangguan ion Ca2 (200 500 dan 800 ppm) pada metode BCR Microwave Teroptimasi memberikan kenaikan rentang Fe yang diperoleh. Kenaikan rentang Ca berturut-turut dari F1-F4 77 23-167 78 mg/kg 129 86-175 45 mg/kg 127 80-360 68 mg/kg dan 365 53-427 23 mg/kg Fe. Hal ini menunjukkan mineral-mineral CaFe dengan fraksi terkait terlarutkan kembali kedalam sedimen. Pada gangguan ion Ca2 sebesar 200 ppm didapatkan hasil Fe maksimum di F3 (509 94 mg/kg) dan F4 (3148 83 mg/kg). Sedangkan pada gangguan ion Ca2 sebesar 500 ppm didapatkan hasil Fe maksimum di F1 (168 18 mg/kg). Pada gangguan ion Ca2 sebesar 800 ppm didapatkan hasil Fe maksimum di F2 (192 81 mg/kg). Hal ini menunjukkan Fe yang terikat pada raksi terkait terlarutkan kembali dengan penambahan ion Ca2 dalam suasana asam. Seluruh fraksi BCR menunjukkan hasil yang lebih besar daripada metode Tessier. Hasil uji statistik melalui uji t menunjukkan bahwa baik pada metode BCR maupun Tessier Microwave Teroptimasi tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan adanya penambahan Ca pada pengujian Fe dengan SSA. Sehingga penambahan ion Ca2 200 500 dan 800 ppm terbukti tidak mengganggu atau mempengaruhi penentuan Fe dengan SSA. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan instrumen SSA selektif terhadap logam Fe.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 08 Mar 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/195834 |
Actions (login required)
View Item |