Rasyidi, Fatwa Chulaidar (2020) Konstruksi sosial Tradisi Nyadar sebagai kearifan lokal di Kabupaten Sumenep / Fatwa Chulaidar Rasyidi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Tradisi nyadar merupakan tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas hasil panen garam yang didapatkan. Tradisi ini memiliki nilai kearifan lokal sehingga warga Desa Pinggirpapas dan warga Desa Kebundadap Barat masih mempertahankan tradisi ini hingga sekarang. Warga Desa Pinggirpapas dan warga Desa Kebundadap Barat melakukan upaya-upaya tertentu agar tradisi nyadar tetap bertahan. Atas dasar tersebut maka fokus penelitian di dalam penelitian ini adalah (1) Apa sajakah nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi nyadar (2) Mengapa warga Desa Pinggirpapas dan Desa Kebundadap Barat masih mempertahankan tradisi nyadar hingga sekarang (3) Bagaimana upaya yang dilakukan oleh warga Desa Pinggirpapas dan Desa Kebundadap Barat dalam mempertahankan tradisi nyadar ini (4) Bagaimana konstruksi sosial warga Desa Pinggirpapas dan Desa Kebundadap Barat terhadap tradisi nyadar ini Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Hubberman yang terdiri dari pengumpulan data reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian yang didapatkan di lapangan yaitu nilai kearifan lokal yang terdapat didalam tradisi nyadar adalah nilai religi nilai silaturahim nilai gotong-royong nilai kebersamaan nilai seni dan nilai akulturasi. Faktor yang menyebakan warga Desa Pingggirpapas dan Desa Kebundadap Barat mempertahankan tradisi ini karena warga Desa Pinggirpapas masih menganut konsep Bhuppa Bh bbhu Ghuru Rato tradisi nyadar sebagai sarana untuk bersyukur dan mendoakan para leluhur tradisi nyadar sudah menjadi kebiasaan turun-temurun warga Desa Pinggirpapas dan Desa Kebundadap Barat serta adanya manfaat yang dirasakan ketika tradisi ini dilaksanakan. Upaya yang dilakukan agar tradisi ini dapat bertahan yaitu dengan tetap mengikuti tradisi ini ketika dilaksanakan dan mengajarkan kepada generasi penerus mengenai tradisi nyadar. Warga Desa Pinggirpapas dan Desa Kebundadap Barat mengetahui tradisi nyadar dari orangtuanya. Pemangku adat berperan sebagai pemimpin dan warga hanya sebagai peserta biasa ketika tradisi ini dilaksanakan. Masyarakat memiliki kepercayaan bahwa tradisi nyadar merupakan bentuk rasa syukur sarana untuk mendoakan para leluhur dan cara warga pinggirpapas untuk bersyukur. Warga Desa Kebundadap Barat pada satu sisi mempercayai tradisi nyadar sebagai bentuk rasa syukur. Namun pada sisi yang lain warga Desa Kebundadap Barat tidak mempercayai tradisi nyadar sebagai bentuk rasa syukur. Karena Desa Kebundadap Barat hanya sebatas lokasi pelaksanaan tradisi nyadar. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tradisi nyadar terhadap kehidupan masyarakat Desa Pinggirpapas dan masyarakat Desa Kebundadap Barat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Oct 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/195381 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |