Persepsi tunarungu terhadap bahasa oral sebagai sistem komunikasi: a phenomenology study / Aprilia Ayu Safitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Persepsi tunarungu terhadap bahasa oral sebagai sistem komunikasi: a phenomenology study / Aprilia Ayu Safitri

Safitri, Aprilia Ayu (2020) Persepsi tunarungu terhadap bahasa oral sebagai sistem komunikasi: a phenomenology study / Aprilia Ayu Safitri. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Safitri Aprilia Ayu. 2020. Persepsi Tunarungu terhadap Bahasa Oral sebagai Sistem Komunikasi (A Phenomenology Study). Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Biasa Falkultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ahsan Romadlon Junaidi M.Pd. (II) Drs. Usep Kustiawan M.Sn Kata Kunci Persepsi Tunarungu Bahasa Oral Penelitian ini didasarkan pada pentingnya sebuah persepsi dimana persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses yang menggabungkan dan mengorganisasi penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari pola pikir dalam hal ini persepsi penyandang tunarungu mengenai adanya bahasa oral sebagai sistem komunikasi. Berkaitan dengan fenomena penyandang tunarungu yang dapat berbahasa oral dengan baik ternyata memunculkan berbagai pro kontra dikalangan masyarakat yang sejak dari dulu diperdebatkan. Asumsi orang-orang dengar yang tidak memahami mekanisme tunarungu sehingga dapat berbahasa oral menyamaratakan bahwa jika satu tunarungu dapat berbahasa oral berarti semua tunarungu bisa berbahasa oral hal ini jelas mengabaikan sudut pandang dan pendapat tunarungu itu sendiri. Karena sejatinya mereka memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa isyarat sudah jelas mereka memiliki hak untuk memilih dan bagaimana persepsi mereka serta apa yang mereka rasakan itu penting untuk dihargai apalagi mereka yang terbiasa menggunakan bahasa isyarat tidakkah merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa oral dan seperti apa rasanya itu yang memicu dilakukannya penelitian ini. Fokus penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang Persepsi Tunarungu terhadap Bahasa Oral sebagai Sistem Komunikasi meliputi (1) Tanggapan Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral (2) Aspek Pengaruh Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral (3) Harapan Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi dan wawancara untuk mengetahui persepsi tunarungu terhadap bahasa oral. Analisis data diawali dengan reduksi data penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan member check. Partisipan dalam penelitian ini adalah penyandang tunarungu dengan beragam klasifikasi derajat ketunarunguannya yang berjumlah 10 orang dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian memaparkan bahwa (1) Tanggapan Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral yakni 6 partisipan kurang menyukai bahasa oral dan 4 partisipan suka menggunakan oral Timbul pembandingan yang membebani psikologis partisipan Penggunaan bahasa oral memberikan dampak penerimaan lebih luas di lingkungan dengar. (2) Aspek Pengaruh Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral yang dialami oleh para partisipan beragam mulai dari derajat ketunarunguannya faktor penggunaan ABD kurangnya latihan bina bicara kondisi lingkungan dan juga usia. (3) Harapan Tunarungu dalam Penggunaan Bahasa Oral yakni Bahasa oral tidak menjadi ukuran penerimaan masyarakat tuli di lingkungan dengar Lingkungan dengar mau belajar mengerti dan memahami bahasa isyarat dan Adanya fasilitas penerjemah bahasa isyarat terutama ketika tuli memasuki dunia kerja. Saran dalam penelitian ini ditujukan kepada 1) Orang Tua disarankan adanya pemahaman bahwa tidak lagi menganggap melahirkan tuli adalah sebuah musibah sehingga tidak lagi membanding-bandingkan kemampuan berbahasa anak tuli dengan tuli lainnya. 2) Sekolah disarankan dalam lingkup pembelajaran disekolah jika memang siswa siswi tuli mampu diajarkan mengoptimalkan bahasa oral maka bisa dilakukan tanpa adanya unsur menyamaratakan kemampuan siswa. 3) Masyarakat Umum disarankan bersedia mempelajari metode komunikasi isyarat sehingga interaksi dengan tuli tidak bergantung pada metode oral serta memudarkan budaya audism yang menyudutkan kehidupan penyandang tuli. 4) Pemerintah disarankan membuat undang-undang yang memihak pada kesejahteraan tuli sebagai masyarakat minoritas termasuk peraturan fasilitas ketenagakerjaan bagi tuli. 5) Peneliti Lain disarankan menindaklanjuti penelitian ini dengan memfokuskan pada klarifikasi teori metode komunikasi yang tepat bagi tuli dan relevan pada masyarakat mengingat kedinamisan masyarakat pada saat ini yang berbicara tentang inklusifitas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Biasa(PLB) > S1 Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: library UM
Date Deposited: 04 May 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/193723

Actions (login required)

View Item View Item