Interferensi berpikir siswa dalam memecahkan masalah kpk dan fpb / Ana Puji Lestari - Repositori Universitas Negeri Malang

Interferensi berpikir siswa dalam memecahkan masalah kpk dan fpb / Ana Puji Lestari

Lestari, Ana Puji Lestari (2021) Interferensi berpikir siswa dalam memecahkan masalah kpk dan fpb / Ana Puji Lestari. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Studi pendahuluan mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesalahan dalam memecahkan masalah KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Siswa memandang masalah FPB sebagai masalah KPK dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi akibat adanya interferensi berpikir siswa dalam memahami materi KPK dan FPB. Interferensi merupakan gangguan yang dialami seseorang yang disebabkan adanya kemiripan antara masalah baru dan masalah yang telah dipelajari sebelumnya. Kemiripan antara masalah KPK dan FPB menyebabkan terjadinya interferensi. Dalam penelitian ini ketika siswa memecahkan masalah FPB namun diselesaikan dengan cara KPK berarti siswa tersebut mengalami interferensi proaktif. Sementara siswa yang memecahkan masalah KPK dengan cara FPB berarti siswa tersebut mengalami interferensi retroaktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan interferensi berpikir siswa dalam memecahkan masalah KPK dan FPB. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP IT Al-Fahmi Palu tahun ajaran 2020/2021. Instrumen penelitian menggunakan dua soal tes pemecahan masalah KPK dan FPB. Berdasarkan jawaban siswa peneliti mengelompokkan jenis interferensi yang dialami siswa. Jika jawaban nomor 1 atau nomor 2 mengalami interferensi maka siswa tersebut dipertimbangkan menjadi subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik interferensi berpikir yaitu 1) interferensi proaktif 2) interferensi retroaktif 3) interferensi proaktif dan retroaktif sekaligus dan 4) interferensi yang bukan tergolong proaktif dan retroaktif. Jika untuk setiap karakteristik interferensi sudah dipenuhi maka dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiripan antara masalah KPK dan FPB pada saat pemilihan bilangan prima untuk menentukan nilai KPK dan FPB menjadi penyebab terjadinya interferensi. Interferensi proaktif terjadi karena adanya kesalahan siswa dalam penentuan isyarat pengambilan dalam menentukan masalah FPB. Siswa memandang frasa ldquo jumlah yang sama rdquo sebagai isyarat bahwa masalah nomor 1 diselesaikan dengan cara KPK. Interferensi retroaktif terjadi karena adanya kesalahan siswa dalam penentuan isyarat pengambilan yakni siswa menganggap kata ldquo bersama-sama rdquo sebagai isyarat bahwa masalah nomor 2 dikerjakan dengan cara FPB. Siswa tidak mempertimbangkan informasi penting lainnya sebagai isyarat bahwa masalah nomor dua dikerjakan dengan cara KPK. Terjadinya interferensi proaktif dan retroaktif sekaligus merupakan akibat dari Konstruksi konsep KPK dan FPB yang masih samar-samar. Interferensi yang bukan tergolong interferensi proaktif dan retroaktif terjadi karena siswa menentukan nilai KPK dan FPB berdasarkan kepanjangan dari KPK dan FPB. Karena kepanjangan dari KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil maka menurut siswa penentuan nilai KPK dengan memilih bilangan prima pangkat terendah. Sementara nilai FPB ditentukan dengan memilih bilangan prima pangkat terbesar karena kepanjangan FPB yakni Faktor Persekutuan Terbesar

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 22 Oct 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/192421

Actions (login required)

View Item View Item