Kindi, Filia Maya (2021) Budaya madura dalam cerpen celurit hujan panas perspektif antropologi sastra / Filia Maya Kindi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Kindi Filia Maya. 2021. Budaya Madura dalam Cerpen Celurit Hujan Panas Perspektif Antropologi Sastra. Tesis Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Wahyudi Siswanto M.Pd (II) Prof. Dr. Heri Suwignyo M.Pd. Kata Kunci budaya Madura cerpen celurit hujan panas antropologi sastra Budaya menjadi bagian dari masyarakat yang secara turun temurun melahirkan ciri khas suatu daerah. Budaya yang turun temurun ini menjadi suatu bentuk nilai luhur yang merupakan bagian dari kekayaan tradisi adat istiadat dan kekhasan suatu daerah. Budaya yang dimaksud adalah adanya serangkaian aturan yang mengikat masyarakat setempat untuk menciptakan pijakan yang tepat dalam kehidupan sosial. Masyarakat sosial mempunyai peran besar dalam pembentukan dan mempertahankan suatu lokalitas budaya di daerahnya masing-masing. Budaya Madura merupakan budaya yang unik dan sangat khas. Budaya Madura terkenal dengan sikap pekerja keras dan sangat religius. Identitas budaya tersebut menunjukkan deskripsi yang sifatnya generalisasi jati diri individual etnis Madura dalam berperilaku dan berkehidupan. Etnis suku Madura tentunya memiliki citranya tersendiri yaitu masyarakat Madura dikenal dengan berpegang teguh pada adat istiadatnya dan juga ketaatannya pada agama Islam yang dianut secara fanatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) sistem gagasan budaya masyarakat Madura (2) sistem aktivitas budaya masyarakat Madura dan (3) sistem artefak budaya masyarakat Madura berdasarkan pada perspekif antropologi sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang digunakan untuk memperoleh hasil data yang didapatkan dalam bentuk deskripsi dan menganalisis fenomena aktivitas sosial secara individu maupun kelompok. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian antropologi sastra. Pendekatan antropologi sastra digunakan untuk penelitian karya sastra yang menekankan pada warisan budaya. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah cerpen celurit hujan panas yang berkaitan dengan sistem gagasan sistem aktivitas dan sistem artefak budaya masyarakat Madura. Data penelitian ini terbagi menjadi dua pertama berupa kutipan narasi dialog monolog yang memuat aspek antropologi sastra dengan sistem gagasan sistem aktivitas dan sistem artefak budaya masyarakat Madura. Kedua berupa hasil wawancara dengan tokoh masyarakat seniman dan budayawan Madura terkait. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen celurit hujan panas yang terdiri dari dua puluh cerpen yang menceritakan tentang budaya-budaya di Madura. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu mempersiapkan tabel pengumpul data disertai dengan kode data untuk mengidentifikasi dan melakukan pencatatan serta instrumen transkrip data wawancara dan analisis data. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak empat puluh tujuh data yang terdiri dari tiga fokus penelitian. Pertama sistem gagasan budaya masyarakat Madura dalam cerpen celurit hujan panas perspektif antropologi sastra memiliki tujuh sistem budaya yaitu (1) sistem gagasan berupa prinsip hidup menghormati perempuan yang ditunjukkan dengan adanya perempuan penari tandak dan membela istri yang digoda lelaki lain (2) sistem gagasan prinsip hidup harga diri yang mempertahankan harkat martabat diri agar tidak diperlakukan semena-mena dan nilai harga diri seorang lelaki yang sangat dijunjung tinggi (3) sistem gagasan prinsip hidup tegas dan yakin berupa keyakinan yang kuat dan dianggap benar tanpa tergoyahkan oleh apapun dan dengan siapapun (4) sistem gagasan prinsip hidup merantau dengan pergi ke luar negeri atau menjual tanah sebagai modal untuk bisa merantau ke luar kota (5) sistem gagasan kepercayaan pada bacaan mantra berdasarkan pada beberapa fungsi kegunaannya (6) sistem gagasan pusaka Madura dan (7) sistem gagasan mitos budaya masyarakat Madura. Kedua sistem aktivitas budaya masyarakat Madura dalam cerpen celurit hujan panas perspektif antropologi sastra memiliki tiga wujud budaya yaitu (1) pernikahan dengan kerabat dekat dan sedarah untuk mempererat ikatan persaudaraan (2) pernikahan dini remaja Madura sejak usia 16 tahun dan (3) aturan dalam melakukan carok dan pilihan antara terbunuh atau dibunuh. Ketiga sistem artefak budaya masyarakat Madura dalam cerpen celurit hujan panas perspektif antropologi sastra memiliki lima wujud budaya yaitu (1) bangunan khas Madura yang dinamakan dengan taneyan lanjheng dan bangunan khas yang dinamakan kobhung (2) batik Madura berupa motif khas dan bentuk dari kain batik Madura (3) senjata khas Madura yang dikenal adalah celurit (4) perkakas alat rumah berupa peralatan yang terbuat dari bambu dan (5) peribahasa Madura yang terdiri dari bentuk perumpamaan dan juga bentuk ungkapan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 07 Oct 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/192420 |
Actions (login required)
View Item |