Idiawati, Riris (2015) Pengaruh konsentrasi NaOH pada sintesis molecular sieve berbahan dasar propilit terhadap rasio AI/Si, struktur kristal, dan porositas / Riris Idiawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Idiawati Riris. 2015.Pengaruh Konsentrasi NaOH pada Sintesis Molecular Sieve Berbahan Dasar Piropilit Terhadap Rasio Al/Si Struktur Kristal dan Porositas. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Drs. Abdulloh Fuad M.Si. (II) Nandang Mufti S.Si M.T Ph.D Kata Kunci piropilit molecular sieve porositas rasio Al/Si Molecular sieve (MS)atau lebih mudah disebut saringan molekulmerupakan salah satu produk yang menjadi perhatian para peneliti saat ini karena memiliki kemampuan menyaring gas atau cairan dengan lebih selektif. Molecular sieve terdiri dari dua kelompok besar yaitu molecular sieve alam dan molecular sieve sintesis.Molecular sieve sintesis biasanya diolah dari batuan zeolit atau batuan kaolin karena mengandung unsur silika dan alumina yang tinggi.Piropilit mempunyai kemiripan dengan zeolit ataupun kaolin dimana kandungan alumina dan silika cukup tinggi sehingga batuan piropilit memiliki potensi untuk dijadikan bahan dasar pembuatan molecular sieve. Pada penelitian ini batuan piropilit diambil dari daerah Sumbermanjing Malang Selatan. SintesisMS dilakukan dengan melarutkan serbuk piropilit dengan NaOH dengan variasi konsentrasi 10M 15M dan 20M yang kemudian dilarutkan dengan aquades lalu didekantasi selanjutnyadisaring untuk diambil endapannya kemudian endapan dikeringkan dan selanjutnya di karakterisasi dengan XRF XRD BET dan FTIR.Pelarutan dengan aquadesbertujuan untuk melarutkan silika. Hasil yang diperoleh dari uji XRF untuk rasio Al/Si pada MS10 MS15 dan MS20 berturut-turut adalah sebesar 2 4 2 2 dan 2 3. Hasil XRD menunjukkan terbentuknya 3 fasa pada sintesis MS10 dan MS15 yaitu fasa sodalite dengan sistem kristal kubik fasa quartz dengan sistem kristal hexagonal dan fasa diaspore dengan sistem kristal orthorhombik sedangkan pada MS20 terbentuk fasa murni yaitu fasa sodalite. Ukuran pori hasil uji BET yang dihasilkan pada MS10 MS15 dan MS20 berturut-turut adalah sebesar 30 (mesopori) 542 (makropori) dan 550 (makropori) sedangkan untuk surface area yang dihasilkan adalah 0 350 m2/g 2 869 m2/g dan 1 176 m2/g. Keberadaan gugus Si-O-Si bending Si-O-Al Si-O Si-O normal to the plane stretching Inner Surface Al-OH deformation Si-O-Si siloxine H-O-H -OH C-H stretching H-O-H bending waterditentukan menggunakan karakterisasi FTIR.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Pendidikan Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Aug 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/18641 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |