Masrufin (2010) Penerapan ketrampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran fisika pokok bahasan usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I semester I MTs Attaqwa Cabean Pasuruan tahun pelajaran 2002/2003 oleh Masrufin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Reyog Tulungagung merupakan tarian arakan-arakan yang dipersembahkan kepada raja. Gerakan tari dilakukan bersama-sama dengan memainkan alat musik yang disebut kendang dhodhog. Reyog Tulungagung memiliki keunikan tersendiri karena selain melakukan gerakan yang sederhana penari juga memainkan alat musik berupa kendang dhodhog. Karena menari sambil bermain musik maka konsekuensi gerak tarinya sangat terbatas pada gerakan kepala dan kaki. Oleh karena itu gerak tari Reyog Tulungagung sangat terbatas. Kesederhanaan gerak yang terdapat dalam Reyog Tulungagung berpotensi untuk disajikan dalam bentuk gerak-gerak yang lebih variatif dan menarik. Dalam pembuatan karya tari Dhodhog gerakan dan properti Reyog Tulungagung menjadi sumber utama. Gerak dalam karya tari dhodhog merupakan pengembangan dari Reyog Tulungagung. Penari menggunakan kendhang dhodhog sebagai properti sehingga penguasaan alat atau teknik membawa dan menabuh kendang dhodhog harus benar dan terampil. Gerak dalam tari ini banyak mengeksplorasi gerak tangan yang membawa kendang dhodhog gerak tangan yang tidak membawa kendang dhodhog gerak kaki dan kepala. Kata Dhodhog mengambil dari properti yang digunakan yaitu kendang dhodhog. Namun disini kendang bukan hanya sebagai properti pelengkap tetapi dalam koreografinya juga mempunyai makna khusus. Kendang dhodhog dalam tarian ini melambangkan suatu tanggung jawab seniman yang ikut melestarikan kesenian tradisi Reyog Tulungagung. Koreografi Dhodhog menceritakan tentang sekelompok seniman tradisi yang sangat mencintai kesenian tradisinya. Dimana secara bersama mereka berusaha mempertahankan hidup dengan kesenian yang mereka miliki ditengah-tengah terjangan kontradiksi yang beredar di masyarakat. Namun ketika kecintaan tersebut dihadapkan pada masalah ekonomi (tanggapan dengan hasil minim) yang harus mereka hadapi mulai munculah sebuah pemikiran untuk meninggalkan keseniannya. Namun dengan keteguhan hatinya dia memilih untuk mempertahankan kesenian daerah bersama teman-temannya yang lain meskipun hasil yang ia dapatkan kurang dari cukup untuk menghidupi keluarganya Sumber iringan dalam tari Dhodhog adalah musik Reyog Tulungagung yang didasarkan pada musik yang dapat memberikan dinamika sehingga merangsang timbulnya suatu ide gerak. Musik dalam tari ini memberikan nuansa bunyi yang dinamis sehingga mampu memberiakan sesuatu yang artistik. Selain itu musik dalam tarian ini juga ditujukan untuk memberikan motivasi pada penari untuk dapat mengungkapkan rasa melalui gerak yang natural. Penentuan busana tari Dhodhog menggunakan pendekatan cerita atau tema. Tata busana didesain dengan pengembangan dari konsep tradisi namun tidak kaku dan tetap komunikatif. Konsep warna pada busana mengambil tiga warna utama yaitu merah hitam dan emas. Ketiga warna tersebut memiliki maksud dan makna tersendiri. Tata rias pada tarian ini menggunakan teknik rias yang mengacu pada penataan rias tradisi Tulungagung dengan beberapa inovasi dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan penggarapan koreografi. Tujuannya agar komunikatif dengan penonton. Dalam koreografi ini mode penyajian yang digunakan adalah simbolis representasional karena sajian tari yang digunakan dalam garapan ini adalah penggabungan dari mode penyajian secara abstrak atau simbolis dan representatif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Pendidikan Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Aug 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/18211 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |