Wulandari, Kartika (2010) Perbedaan prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 7 Malang yang menggunakan modul IPA terpadu dengan model pembelajaran integrasi tema pemuaian pada berbagai wujud zat / Kartika Wulandari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Wulandari Kartika. 2010. Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 7Malang yang Menggunakan Modul IPA Terpadu dengan Model Pembelajaran Integrasi Tema Pemuaian Pada Berbagai Wujud Zat . Skripsi Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Agus Suyudi M.Pd. (2) Drs. Dwi Haryoto M. Pd. Kata Kunci Modul IPA Terpadu Model Pembelajaran Integrasi Prestasi belajar. Untuk menunjang pembelajaran IPA Terpadu diperlukan suatu sumber belajar yang terpadu pula sehingga tercipta keselarasan antara model pembelajaran dengan sumber belajar yang digunakan yaitu modul IPA Terpadu. Pembelajaran dengan modul adalah program pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun atau dirakit secara sistematis operasional terarah dan digunakan oleh siswa yang disertai petunjuk atau pedoman penggunaannya baik bagi siswa maupun bagi guru atau instruktur. Berdasarkan hal tersebut maka dicoba untuk menerapkan modul pada pembelajaran IPA Terpadu dengan hipotesis bahwa prestasi belajar siswa yang diajar dengan modul IPA Terpadu dengan model pembelajaran integrasi dengan kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang diajar tanpa modul IPA Terpadu dengan kemampuan awal tinggi dan juga sebaliknya. Tujuan dari penerapan modul ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu dengan perlakuan berbeda pada kedua sampel. Kelas yang digunakan yaitu 7A sebagai eksperimen dan 7B sebagai kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen kegiatan pembelajaran disertai dengan modul dengan model pembelajaran integrasi sedangkan kelas kontrol tanpa modul atau seperti kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan sehari-hari. Modul yang digunakan yaitu modul yang disusun oleh Khoirunnisa dengan alokasi waktu 10 jam pelajaran. Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan Uji Statistik Anava AB dilanjutkan dengan Scheffe Test. Kemampuan siswa dibedakan dari rata-rata kelas jika diatas rata-rata kelas disebut kemampuan tinggi dan sebaliknya. Dari hasil post test kedua kelas diperoleh rata-rata kelas eksperimen 65 11 51 44 (kelas kontrol). Sedangkan hasil Statistik Anava AB diperoleh hasil thitung 5 002 2 01575 (t45 .05) yang berarti bahwa prestasi belajar siswa yang diajar dengan modul IPA Terpadu dengan model pembelajaran integrasi dengan kemampuan awal tinggi lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang diajar tanpa modul IPA Terpadu dengan kemampuan awal tinggi dengan rata-rata kelas eksperimen 66 38 54 29 (kelas kontrol). Sedangkan untuk siswa dengan kemampuan awal rendah diperoleh hasil thitung 6 34 2 0231 (t39 .05) berarti bahwa prestasi belajar siswa yang diajar dengan modul IPA Terpadu dengan model pembelajaran integrasi dengan kemampuan awal rendah lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang diajar tanpa modul IPA Terpadu dengan kemampuan awal rendah dengan rata-rata kelas eksperimen 63 9 47 54 (kelas kontrol). Dapat dikatakan bahwa modul cocok digunakan untuk siswa dengan kemampuan awal tinggi maupun siswa dengan kemampuan awal rendah.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Pendidikan Fisika |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 05 Jul 2010 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/18121 |
Actions (login required)
 |
View Item |