Yunita, Ari (2010) Penerapan peta konsep dan problem posing untuk meningkatkan pemahaman konsep segitiga siswa kelas VII G SMPN 20 Malang / Ari Yunita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Yunita Ari. 2009. Penerapan Peta Konsep dan Problem Posing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segitiga Siswa Kelas VII G SMPN 20 Malang Skripsi. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr.Santi Irawati M. Si. (II) Dr. Sri Mulyati M. Pd Kata kunci peta konsep problem posing pemahaman konsep segitiga. Peta konsep matematika merupakan suatu skema yang menggambarkan suatu himpunan atau kumpulan konsep-konsep (termasuk teorema prinsip sifat) dengan maksud dikaitkan dalam suatu kerangka kerja dengan menggunakan proposisi-proposisi agar menjadi jelas. Dengan peta konsep siswa akan lebih mudah melihat materi pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih jelas dan bermakna serta mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas melalui pengorganisasian pemahaman konseptualnya. Sedangkan problem posing adalah perumusan soal atau pengajuan soal dari suatu situasi yang tersedia baik dilakukan sebelum ketika atau setelah pemecahan suatu soal. Pembelajaran ini mengembangan kemampuan siswa dalam mengajukan soal matematika dan meminta mereka untuk menyelesaikannya yang akan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggabungkan peta konsep dan problem posing dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep segitiga serta mendeskripsikan tingkat ketuntasan belajar siswa mengenai konsep segitiga dengan penerapan peta konsep dan problem posing. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2008-2009 di SMP N 20 Malang pada materi segitiga. Penerapan peta konsep dan problem posing berlangsung melalui beberapa tahap yaitu (1)Guru mengawali pembelajaran dengan membangkitkan pengetahuan awal siswa terkait dengan materi yang akan dibelajarkan. (2) Guru menjelaskan peta konsep cara membuat peta konsep dan cara membuat soal kepada siswa. (3) Guru memberikan LKS dan lembar problem posing sebagai bahan diskusi. (4) Setelah berdiskusi siswa membuat peta konsep dan mengerjakan lembar problem posing(5). Beberapa dari siswa menyajikan hasil kerja mereka ke depan kelas untuk didiskusikan bersama.(6) Di akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dibahas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria pembuatan peta konsep pada 2 siklus hanya 15% siswa membuat peta konsep lengkap 75%kurang lengkap 10%tidak lengkap. Namun kriteria ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 83% pada siklus I dan 90% pada siklus II. Sedangkan aktivitas perumusan soal pada lembar problem posing yang dilakukan siswa meningkat 35 53% untuk lembar problem posing I-II dan lembar problem posing II III sebesar 3 19%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas pembuatan soal dapat meningkatkan pemahaman konsep segitiga untuk siswa kelas VIIG. Berdasarkan pembahasan perlu penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran peta konsep.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Feb 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/17751 |
Actions (login required)
View Item |