Studi tentang siswa pekerja seks komersial (grey chicken) / Huda Nur Rohmah - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi tentang siswa pekerja seks komersial (grey chicken) / Huda Nur Rohmah

Rohmah, Huda Nur (2010) Studi tentang siswa pekerja seks komersial (grey chicken) / Huda Nur Rohmah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci siswa SMTA pekerja seks komersial perkembangan seksual remaja. Pelacuran/prostitusi merupakan aktivitas tertua di dunia. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya degradasi moral saat ini pelacuran/prostitusi tidak hanya dimobilisasi oleh orang-orang dewasa melainkan juga menjadi konsumsi remaja. Remaja yang berada pada fase kematangan seksual yang tidak diimbangi oleh kematangan emosional lebih mudah terjebak dalam dunia prostitusi. Dewasa ini maraknya remaja yang terjun dalam dunia prostitusi mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai praktik prostitusi yang dimobilisasi oleh siswa SMTA. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas dan rinci mengenai (1) bentuk perilaku seksual dikalangan siswa pekerja seks komersial (2) pola transaksi siswa pekerja seks komersial dengan calon pelanggan (3) pandangan/pemaknaan siswa pekerja seks komersial mengenai perilaku seksualnya (4) latar belakang/motif siswa pekerja seks komersial dalam melakukan praktik prostitusi. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih untuk dapat memperoleh data deskriptif yang jelas dan rinci mengenai bentuk perilaku seksual pola transaksi pemaknaan terhadap perilaku seksual serta latar belakang yang mendorong subyek terjun dalam praktik prostitusi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII sekolah menengah tingkat atas di mana subyek yang pertama berjenis kelamin perempuan dan subyek yang ke dua berjenis kelamin laki-laki. Mengacu pada pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini teknik sampling yang dipilih yaitu snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam serta pengamatan tak terstruktur dengan peneliti berperan serta sebagai pengamat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa pekerja seks komersial dalam kesehariannya seringkali menunjukkan perilaku yang dapat mengundang nafsu birahi yaitu perilaku menunjukkan sebagian tubuhnya. Dalam melakukan praktik prostitusi perilaku yang diungkapkan oleh siswa pekerja seks komersial adalah perilaku bercumbu meraba dan tidak menolak diraba daerah sensitif petting oral seks hingga making love. Pola transaksi antara siswa pekerja seks komersial dan calon pelanggannya yang pertama adalah dengan menggunakan perantara. Dengan adanya perantara siswa pekerja seks komersial memanfaatkan jasa perantara untuk mendapatkan pelanggan yang menjadi penghubung antara siswa pekerja seks komersial dengan calon pelanggannya. Pola transaksi yang kedua adalah tanpa menggunakan jasa perantara di mana siswa pekerja seks komersial memanfaatkan teknologi hand phone maupun layanan chatting di internet untuk mendapatkan calon membeli. Bagi siswa pekerja seks komersial makna perilaku mereka adalah sesuatu hal yang biasa atau bukan merupakan suatu penyimpangan yang dapat dianggap tabu. Pemaknaan siswa pekerja seks komersial terhadap perilakunya didasari oleh adanya kepuasan yang didapatkan dari perilaku tersebut baik berupa kepuasan hati kepuasan seksual maupun kepuasan materi. Latar belakang praktik prostitusi yang dilakukan oleh siswa pekerja seks komersial adalah keadaan keluarga yang tidak harmonis sehingga memunculkan stress pada anak dorongan atau motif ekonomi serta karena adanya pengalaman/peristiwa traumatis di masa lalu. Berdasarkan temuan-temuan penelitian disarankan bagi jurusan Bimbingan dan Konseling untuk memberikan bekal kepada mahasiswa sebagai calon konselor berupa ketrampilan dalam memberikan pendidikan seksual bagi siswa sehingga mahasiswa Bimbingan dan Konseling dapat menerapkannya dalam dunia kerja guna mencegah terjadinya penyimpangan perilaku seksual yang dilakukan oleh siswa. Kepada konselor sekolah khususnya konselor Sekolah Menengah tingkat Atas disarankan untuk dapat melakukan pengamatan secara intensif sehingga dapat menemukan gejala-gejala penyimpangan perilaku terutama yang berhubungan dengan penyimpangan perilaku seksual/prostitusi. Selanjutnya konselor dapat mengupayakan melakukan usaha preventif guna mencegah siswa melakukan penyimpangan perilaku seksual dengan memberikan pendidikan seksual kepada siswa serta melakukan usaha kurativ guna memperbaiki perilaku siswa yang terdiagnosa melakukan penyimpangan perilaku seksual.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Oct 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/1771

Actions (login required)

View Item View Item