Hubungan antara keterampilan komunikasi dan penyusaian sosial siswa SMP Ar-Rohmah Kecamatan Dau Kabupaten Malang / Lukman Amin - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan antara keterampilan komunikasi dan penyusaian sosial siswa SMP Ar-Rohmah Kecamatan Dau Kabupaten Malang / Lukman Amin

Amin, Lukman (2010) Hubungan antara keterampilan komunikasi dan penyusaian sosial siswa SMP Ar-Rohmah Kecamatan Dau Kabupaten Malang / Lukman Amin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Keterampilan Komunikasi Penyesuaian Sosial. Keterampilan komunikasi adalah salah satu alat atau cara untuk melakukan penyesuaian sosial dengan lingkungan. Seseorang yang mempunyai keterampilan komunikasi yagn baik akan lebih mudah untuk melakuan penyesuaian sosial dengan lingkungan baik di lingkungan keluarga sekolah ataupun di lingkungan masyarakat yang lebih luas mereka akan lebih mudah untuk bisa menerima dan diterima oleh lingkungan karena bisa membina hubungan dengan lingkunganya. Sebaliknya dengan seseorang yang kurang mempunyai keterampilan komunikasi yang menyebabkan kurang bisa membina hubungan yang baik dengan lingkungannya maka juga akan sulit untuk menerima dan diterima di lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui keterampilan komunikasi siswa kelas VIII SMP Ar-rohmah Dau Malang (2) mengetahui penyesuaian sosial siswa kelas VIII SMP Ar-rohmah Dau Malang (3) mengetahui hubungan antara keterampilan komunikasi dan penyesuaian sosial siswa kelas VIII SMP Ar-rohmah Dau Malang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi penelitain ini adalah siswa kelas VIII SMP Ar-rohmah Dau Malang tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 95 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Ar-rohmah Dau Malang yang berjumlah 95 orang. Instrument yang digunakan untuk keterampilan komunikasi dan penyesuaian sosial adalah angket terstruktur yang terdiri dari item favourabel dan unfavourabel. Teknik yang digunakan adalah presentase uji asumsi (uji normalitas dan uji linieritas) dan korelasi product moment dengan taraf kepercayaan 95% dan tingkat toleransi kesalahan 5%. Hasil penelitian keterampilan komunikasi menunjukkan bahwa Sangat Sedikit (7.36%) siswa yang memiliki keterampilan komunikasi dalam katagori yang sangat baik Cukup Banyak (37.89%) siswa yang memiliki keterampilan komunikasi dalam kata gori yang Baik Cukup Banyak (41.05%) siswa yang memiliki keterampilan komunikasi dalam katagori yang cukup baik Sangat Sedikit (0%) siswa yang memiliki keterampilan komunikasi dalam katagori yang kurang Baik dan Sangat Sedikit (13.68%) siswa yang memiliki keterampilan komunikasi dalam katagori Sangat Kurang Baik. Sedangkan hasil penelitian penyesuaian sosial menunjukkan bahwa Sedikit (27.36%) siswa yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategori Sangat Baik Cukup Banyak (48.42%) siswa yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategri Baik Sangat sedikit (18.94%.) siswa yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategori Cukup Baik Sangat sedikit (3.15%) siswa yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategori kurang baik. Sangat Sedikit (2.10%) siswa yang memiliki penyesuaian sosial dalam kategori Sangat Kurang Baik. Hasil analisis uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keterampilan komunkasi dan penyesuaian sosial dengan koefisien korelasi r hitung lebih besar dari pada r tabel yaitu 0.528 0.202 dengan taraf signifikan sebesar 0 05%. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan kepada beberapa pihak yaitu (1) pihak sekolah diharapkan ikut membantu dan bahkan mendukung pelatihan dan pengembangan keterampilan komunikasi dan penyesuaian sosial seperti dengan mengaktifkan kegiatan ekstrakokurikuler sehingga di dalam kegiatan itu siswa mampu belajar berorganisasi mampu belajar mengelola emosi secara positif yang mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal (2) Konselor memberikan bimbingan mengenahi cara bersosialisasi yang efektif bisa dilakukan dengan metode bimbingan kelompok bermain peran atau sosiodrama dengan harapan dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang positif dan efektif pada diri siswa. Apabila tidak terdapat perubahan pada diri siswa dapat ditindak lanjuti dengan konseling baik individu atau kelompok. Dalam hal ini konselor harus benar-benar menguasai teknik konseling yang memadahi agar dapat membantu masalah-masalah siswa dengan baik pula sehingga siswa terbantu oleh konselor disekolah (3) peneliti selanjutnya hendaknya mengadakan penelitian yang pada subyek yang lebih luas dan menggunakan instrument pengumpulan data yang lebih beragam seperti melakukan observasi wawancara sosiomerti dll. Sehingga data yang diperoleh bisa lebih lengkap dan dapat dikembangkan lebih luas terutama untuk meningkatkan hasil penelitian selanjutnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 15 Sep 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/1748

Actions (login required)

View Item View Item