Rumakey, Aryani S. (2010) Penerapan matriks dalam algoritma hill cipher / Aryani S. Rumakey. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Rumakey Aryani S. 2010. Penerapan Matriks dalam Algoritma Hill Cipher. Skripsi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. rer.nat. I Made Sulandra M.Si. Kata kunci kriptografi Hill Cipher matriks. Masalah keamanan pada komputer menjadi hal penting dalam era teknologi informasi. Dalam proses pengiriman pesan dari seseorang ke orang lain masalah keaslian dan keamanan pesan menjadi hal yang penting. Keamanan pengiriman pesan atau informasi tersebut dapat ditingkatkan dengan menggunakan kriptografi karena pesan-pesan atau informasi yang akan dikirim tersebut diubah terlebih dahulu menjadi sandi yang sulit dimengerti oleh pihak lain. Kriptografi menyediakan kumpulan teknik (algoritma) yang berguna untuk mengkode pesan sehingga pesan tersebut dapat disimpan dan ditransmisikan dengan aman. Hill Cipher merupakan satu dari beberapa algoritma kriptografi kunci simetris yang menggunakan aritmetika modulo matriks. Teknik kriptografi ini menggunakan matriks persegi yang mempunyai invers sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi menggunakan perkalian matriks yaitu PKC 8901 dimana C merupakan matriks untuk cipherteks K merupakan matriks kunci dan P merupakan matriks untuk plainteks. Sedangkan proses dekripsi menggunakan perkalian oleh invers matriks tersebut yaitu . CKP 8901 8722 1 Skripsi ini membahas mengenai penerapan matriks berukuran dan sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Matriks kunci tersebut adalah matriks yang inversnya memuat unsur-unsur bilangan bulat. Untuk proses enkripsi pada penggunaan matriks berukuran 33 44 33 jika banyak huruf pada plainteks bukan kelipatan 3 maka plainteks ditambahkan beberapa huruf sehingga banyaknya huruf merupakan kelipatan 3. Huruf-huruf yang ditambahkan pada plainteks akan ditentukan melalui aturan yang dibuat berdasarkan tanggal pengiriman pesan dengan menggunakan aritmetika modulo. Sedangkan untuk proses dekripsi angka 3 dan banyaknya huruf yang ditambahkan pada plainteks akan dimunculkan pada cipherteks. Untuk mengetahui huruf manakah yang ditambahkan digunakan cara yang berdasarkan tanggal pengiriman pesan dengan menggunakan arimetika modulo. Proses enkripsi pada penggunaan matriks berukuran tidak jauh berbeda dengan proses enkripsi pada penggunaan matriks berukuran . Pada penggunaan matriks berukuran plainteks akan ditambahkan huruf jika banyak huruf pada plainteks tersebut bukan kelipatan 4. Untuk proses dekripsinya karena matriks kunci yang digunakan berukuran maka angka 4 yang akan dimunculkan pada cipherteks sebagai angka pertama.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 23 Jun 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/17289 |
Actions (login required)
View Item |