Identifikasi tahapan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah open ended di kelas VII F SMP Negeri 1 Trenggalek / Astrid Kusumastuti - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi tahapan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah open ended di kelas VII F SMP Negeri 1 Trenggalek / Astrid Kusumastuti

Kusumastuti, Astrid (2011) Identifikasi tahapan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah open ended di kelas VII F SMP Negeri 1 Trenggalek / Astrid Kusumastuti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci masalah open ended Masalah open ended adalah masalah yang memiliki jawaban atau cara penyelesaian benar lebih dari satu. Masalah open ended merupakan suatu alat yang cukup efisien untuk mengembangkan proses berpikir kreatif karena pendekatan open ended tersedianya keleluasaan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengkolaborasi permasalahan. Proses berpikir kreatif diperlukan untuk memecahkan masalah open ended karena masalah ini menuntut siswa untuk menemukan jawaban atau cara penyelesaian yang benar lebih dari satu.Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah open ended dapat ditelusuri dengan tahapan proses kreatif model Wallas meliputi preparation (persiapan) incubation (inkubasi) illumination (iluminasi) verification (verifikasi). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode tes dan wawancara. Tes pemecahan masalah open ended diberikan kepada 30 siswa SMP Negeri 1 Trenggalek. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah open ended. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan identifikasi terhadap aktifitas siswa dalam menyelesaikan masalah open ended mulai dari analisis tes dan wawancara siswa SMP Negeri 1 Trenggalek kelas VII F diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 11 siswa melalukan empat tahap proses berpikir kreatif model Wallas dan terdapat 18 siswa yang tidak melakukan empat tahap proses berpikir kreatif model Wallas. Dari keempat tahapan Wallas tidak semua memunculkan proses berpikir kreatif karena pada tahap persiapan tidak tampak karena semua siswa melakukan tindakan yaitu membaca setelah membaca siswa pasti mengidentifikasi apa ditanyakan dan infomasai apa yang didapat. Jadi tidak ada hal yang baru unik atau berbeda ditahap persiapan karena semua orang pasti melewati itu jika diberikan suatu masalah. Proses berpikir kreatif banyak bermunculan pada tahap iluminasi karena akibat dari tahap inkubasi. Ditahap verifikasi tidak tampak proses berpikir kreatif karena 11 siswa melakukan tahap verifikasi dan 18 siswa tidak melakukan verifikasi. Padahal memeriksa kembali memikirkan atau menelaah kembali langkah-langkah yang telah dilakukan dalam pemecahan masalah merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pemecahan masalah. Karena dengan kita melakukan verifikasi siswa akan tahu apakah hasil jawaban yang mereka tulis itu sudah sesuai dengan alternatif jawaban siswa yang diperoleh ditahap inkubasi dan apakah siswa menemukan ide baru dan berbeda selain hasil jawaban yang ditulis siswa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Feb 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/17033

Actions (login required)

View Item View Item