Rifai, Fuad (2009) Diagnosis kesulitan siswa memecahkan masalah matematika pokok bahasan persamaan kuadrat di kelas X SMAN 8 Malang / Fuad Rifai. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Rifai Fuad. 2008. Diagnosis Kesulitan Siswa Memecahkan Masalah Matematika Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat di Kelas X SMAN 8 Malang. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Edy Bambang Irawan M.Pd (II) Drs. Rustanto Rahardi M.Si. Kata kunci diagnosis kesulitan siswa memecahkan masalah Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian masalah tersebut siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang tidak rutin. Rutin atau tidak suatu soal merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Perbedaan soal rutin dan soal tidak rutin adalah bahwa soal rutin biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau mirip dengan hal yang baru dipelajari. Sedangkan dalam soal tidak rutin untuk sampai pada prosedur yang benar diperlukan pemikiran yang mendalam. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematika penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin penemuan pola penggeneralisasian komunikasi matematika dan lain-lain dapat dikembangkan secara lebih baik. Pemecahan masalah merupakan sesuatu yang harus dipelajari oleh siswa. Di dalam pemecahan masalah siswa diharapkan memahami proses penyelesaian masalah tersebut dan menjadi terampil dalam memilih dan mengidentifikasikan kondisi dan konsep yang relevan mencari generalisasi merumuskan rencana penyelesaian dan mengorganisasikan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Prosedur pengembangan soal yang digunakan meliputi dua tahapan yaitu tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan. Tahap studi pendahuluan meliputi dua bagian yaitu survey pendahuluan dan studi kepustakaan. Sedangkan tahap pengembangan terdiri dari kegiatan penyusunan instrumen dan validasi. Hasil penelitian adalah bentuk-bentuk kesulitan yang dihadapi siswa dalam memecahkan masalah matematika.Bentuk-bentuk tersebut antara lain adalah Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dikategorikan dalam tiga bagian sebagai berikut. Pertama adalah kesulitan dalam menerapkan konsep. Kesulitan ini meliputi dua hal yaitu kesulitan atau kesalahan dalam mamaknai suatu istilah atau definisi dalam suatu soal dan kesulitan atau kesalahan siswa dalam menuliskan bentuk matematika dari suatu istilah atau definisi matematik. Kedua adalah kesulitan dalam menerapkan prinsip. Kesulitan ini meliputi dua hal yaitu kesulitan atau kesalahan prinsip yang melibatkan konsep atau menyangkut konsep tertentu dan Kesulitan atau kesalahan prinsip yang merupakan kesalahan perhitungan aljabar. Ketiga adalah kesulitan dalam memecahkan masalah verbal. Kesulitan ini meliputi tiga hal yaitu kesulitan yang pertama muncul dari ketidak tahuan siswa mengenai persamaan yang dibentuk dari permasalahan yang diberikan kesulitan atau kesalahan siswa dalam membuat sketsa permasalahan yang diberikan dan Kesalahan dalam menentukan model matematika dikarenakan tidak menggunakan sketsa model.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Mar 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/16836 |
Actions (login required)
View Item |