Perbedaan kebiasaan belajar siswa Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 8 Malang / Rina Mariana - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan kebiasaan belajar siswa Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 8 Malang / Rina Mariana

Mariana, Rina (2010) Perbedaan kebiasaan belajar siswa Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 8 Malang / Rina Mariana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Mariana Rina. 2008. Perbedaan Kebiasaan Belajar Siswa Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 8 Malang. Skripsi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H.Sutoyo Imam Utoyo M.Pd(II) Drs. Djoko Budi Santoso. Kata kunci kebiasaan belajar siswa program IPA siswa program IPS. Belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Persoalan belajar merupakan persoalan setiap siswa. Tiap-tiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda-beda disesuaikan dengan selera dan kondisi masing-masing individu. Kebiasaan belajar adalah cara-cara melakukan kegiatan belajar yang telah biasa dilakukan. Kebiasaan belajar bukanlah bakat alamiah atau bawaan sejak lahir tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri karena berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam praktek pengajaran sistem klasikal yang ada di sekolah siswa kadang dihadapkan dengan situasi yang sedikit kurang menguntungkan bagi mereka. Pada saat pelajaran berlangsung semua siswa mendapat perlakuan yang sama dari guru. Para siswa menerima bobot materi yang sama dan metode pengajaran yang tertentu pula yang tidak semua siswa di kelas dapat memahaminya dan cocok baginya. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu sekali para guru memperhatikan kebiasaan para siswa dalam belajar. Terlebih lagi bila siswa tersebut sudah memasuki program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan program Bahasa. Kebiasaan belajar yang baik tentunya akan menunjang keberhasilan prestasi belajar yang baik pula sehingga kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam belajar perlu mendapatkan perhatian karena merupakan suatu pembentukan sikap dalam bertindak. Cara belajar yang tepat akan memberikan hasil yang memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana kebiasaan belajar siswa program IPA di SMAN 8 Malang (2) bagaimana kebiasaan belajar siswa program IPS di SMAN 8 Malang dan (3) apakah ada perbedaan yang signifikan kebiasaan belajar antara siswa program IPA dan program IPS di SMAN 8 Malang. Rancangan penelitian adalah deskriptif komparatif. Populasi penelitian siswa kelas XI program IPA dan siswa program IPS di SMAN 8 Malang yang berjumlah 290 siswa sedangkan sampel yang diambil sejumlah 141 siswa terdiri dari 75 siswa program IPA dan 65 siswa program IPS. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan uji-t dengan menggunakan bantuan SPSS 12 for windows. Hasil penelitian (1) kebiasaan belajar siswa program IPA di SMAN 8 Malang menunjukkan bahwa kebiasaan belajar yang tergolong baik sekali sebanyak 9 2% baik sebanyak 26 3% cukup baik sebanyak 55 3% dan kurang sebanyak 9 2% (2) kebiasaan belajar siswa program IPS di SMAN 8 Malang menunjukkan bahwa kebiasaan belajar yang tergolong baik sekali tidak ada (0 00%) baik sebanyak 24 6% cukup baik sebanyak 50 8% dan kurang sebanyak 24 6% dengan nilai 2 886 1 980 taraf signifikansi 0 05 (3) dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kebiasaan belajar yang signifikan antara siswa program IPA dan siswa program IPS di SMAN 8 Malang. Berdasarkan hasil penelitian saran yang diberikan sebagai berikut (1) bagi kepala sekolah diharapkan memperhatikan dan mendorong kebiasaan belajar siswa yang baik menciptakan suasana belajar yang kondusif untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar (2) bagi konselor konselor perlu memberikan layanan bimbingan belajar pada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang positif. Selain itu konselor hendaknya perlu memberikan perhatian lebih kepada siswa program IPS mengingat siswa pada program tersebut kebiasaan belajarnya belum optimal dengan memberikan layanan informasi dan layanan konseling individu maupun layanan konseling kelompok (3) bagi guru diharapkan dapat dijadikan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu pengajaran di kelas dan dapat menentukan langkah selanjutnya pada saat melaksanakan pembelajaran kepada siswa terutama siswa program IPS dan dapat mendorong siswa untuk terus belajar lebih baik lagi (4) bagi orangtua orangtua perlu memberikan bimbingan dan menerapkan kebiasaan belajar yang baik kepada putra-putrinya misalnya orangtua menemani siswa bnelajar membuatkan jadwal belajar dirumah (5) bagi peneliti selanjutnya (verifikasi penelitian) bisa menggunakan metode penelitian kualitatif mencari perbedaan antara siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan tidak baik juga meneliti variable lain diluar variable kebiasaan belajar siswa program IPA dan program IPS dengan menambahkan instrumen yang digunakan seperti pedoman wawancara atau observasi dokumentasi dan mengembangkan peopulasi atau daerah penelitian. Diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih akurat beragam dan bervariasi sebagai pembanding dan tambahan informasi dalam penelitian ilmiah selanjutnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 04 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/1621

Actions (login required)

View Item View Item