Rais, M. Amien (2020) Pengembangan perangkat pembelajaran genetika berbasis inkuiri berdasarkan hasil penelitian analisis variasi gen kembar sapi lokal Jawa Timur untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif, hasil belajar kognitif dan motivasi mahasiswa biologi / M. Amien Rais. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Paradigma pendidikan tinggi yang berubah di abad 21 menimbulkan tantangan bagi para dosen dalam membelajarkan sains dan melatih mahasiswanya untuk memiliki keterampilan berpikir. Pendidikan tinggi di Indonesia merespon hal tersebut dengan mengatur standar lulusan perguruan tinggi dalam KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Lulusan tingkat sarjana (S1) dalam KKNI menempati level 6. Pada level tersebut lulusan sarjana diharapkan mampu menerapkan keahliannya dengan memanfaatkan IPTEKS dalam menyelesaikan masalah serta dapat beradaptasi terhadap situasi dalam kehidupan. Lulusan sarjana juga diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih solusi secara mandiri maupun kelompok. Salah satu keterampilan berpikir yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam rangka mencapai kualifikasi yang diharapkan adalah keterampilan berpikir kreatif. Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada mahasiswa S1 jurusan biologi menunjukkan genetika merupakan matakuliah yang sulit untuk dipelajari selain itu pengukuran keterampilan berpikir kreatif dalam penilaian masih belum dilakukan. Tes keterampilan berpikir kreatif yang diberikan pada mahasiswa menunjukkan kategori rendah yakni sebesar 45 5. Pembelajaran tatap muka yang dilakukan dalam perkuliahan genetika menggunakan model RQA (Reading Questioning dan Answering). Model tersebut dapat meningkatkan kmampuan metakognitif dan hasil belajar kognitif pada kenyataanya nilai akhir yang diperoleh mahasiswa dengan prosentase tertinggi adalah dibawah 70. Keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 tidak hanya keterampilan kognitif/metakognitif. Permasalahan yang juga umum terjadi pada pendidikan tinggi adalah menyamakan pembelajaran kepada seluruh mahasiswa dan menganggap mahasiswa memiliki karakteristik yang sama dalam menerima pembelajaran. Pembelajaran dengan memperhatikan kemampuan individu yang beragam mulai menjadi perhatian dalam teori dan praktik mengajar saat ini. Model pembelajaran inkuiri diketahui memiliki kemampuan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif maupun hasil belajar kognitif. Model pembelajaran tersebut juga dapat di desain sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang dikenal dengan Differentiated science inquiry. Fenomena yang faktual dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran secara inkuiri. Hasil penelitian analisis variasi gen kembar sapi seseuai dengan beberapa CP dalam matakuliah genetika sehingga dapat digunakan sebagai fenomena dalam membelajarkan genetika secara inkuiri Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran genetika berbasis inkuiri berdasarkan hasil penelitian analisis variasi gen kembar sapi. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE yang terdiri dari tahap analyze (analisis) design (desain) develop (pengembangan) implement (implementasi) dan evaluate (evaluasi). Validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh ahli materi dengan skor 100% (sangat valid) ahli pembelajaran dengan skor 94 7% (sangat valid) dan praktisi lapang dengan skor 86% (valid). Perangkat pembelajaran di implementasikan pada satu kelas. Sebelum di implementasikan pembelajaran terlebih dahulu di ujicobakan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Uji coba kelompok kecil menunjukkan skor 76% (cukup praktis) sedangkan uji coba kelompok menengah dengan skor 80% (praktis). Keefektifan perangkat pembelajaran diketahui dengan menggunakan uji-t sampel berpasangan baik pada keterampilan berpikir kreatif dengan nilai (p-value 0 009 945 0 05) maupun hasil belajar kognitif dengan nilai (p-value 0 000 945 0 05) akan tetapi peningkatan rata-rata keterampilan berpikir kreatif maupun hasil belajar kognitif menunjukkan kenaikan yang cukup rendah yakni hanya sebesar 5 2 poin untuk keterampilan berpikir kreatif dan 12 9 poin untuk hasil belajar kognitif. Nilai motivasi yang diukur dengan menggunakan angket motivasi setelah melakukan pembelajaran genetika menunjukkan mahasiswa sangat termotivasi dengan prosentase sebesar 85%. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang telah dikembangkan namun perangkat pembelajaran kurang efektif apabila digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar kognitif mahasiswa sebaliknya perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan efektif dalam memotivasi mahasiswa
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 17 Sep 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/160822 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |