Ningsih, Ratna Sri Agus Setiya (2009) Perbedaan ekspresi emosi siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban / Ratna Sri Agus Setiya Ningsih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Masa remaja merupakan suatu bagian dari proses tumbuh kembang yang berkesinambungan masa tersebut merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak yang sangat bergantung pada orang lain ke masa dewasa yang mandiri. Pada masa remaja mengalami pertumbuhan fisik dan psikis yang sangat cepat. Ekspresi adalah Pernyataan-pernyataan emosi yang dapat dilihat orang lain dan dapat dimengerti sebagai pernyataan spontan dari individu. Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar kompleks dan afektif (meliputi unsur perasaan) yang mengikuti keadaan-keadaan fisiologis dan mental yang muncul dalam penyesuaian batiniah dan yang mengekspresikan dirinya dalam tingkah laku tampak. Emosi dapat muncul secara tiba-tiba dan bersifat sementara yang di dalamnya terdapat perasaan-perasaan senang dan tidak senang yang melebihi batas sehingga kadang tidak dapat dikendalikan. Dalam menyatakan emosi ada perbedaan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Kartono Sudah menjadi stigma bahwa perempuan biasanya tidak agresif tetapi bersifat terbuka suka melindungi memelihara dan memperhatikan. Oleh karena fungsinya sebagai pemelihara itu maka perempuan dibekali oleh alam dengan sifat-sifat kelembutan dan keibuan tanpa mementingkan diri sendiri dan tidak mengharapkan balas jasa. Adapun laki-laki lebih egosentris lebih cenderung berperan sebagai pengambil inisiatif. Dunia dianggap sebagai miliknya sebagai ruang untuk berprestasi dan untuk bekerja. Laki-laki selalu berusaha untuk mengejar cita-cita dengan segala macam sarana dan daya upaya. Oleh karena itu hidupnya mengarah ke prospek masa depan disamping itu juga semua kegiatan laki-laki bersifat ekspansif dan agresif yaitu penuh dengan daya serang untuk menguasai situasi dan ruang lingkup hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) ekspresi emosi siswa laki-laki kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban (b) ekspresi emosi siswa perempuan kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban dan (c) perbedaan ekspresi emosi siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban Tahun Pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 249 orang. Sampel berjumlah 60 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel adalah Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis hasil penelitian menggunakan persentase dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ekspresi emosi siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI SMA Negeri I Rengel Tuban dengan 940 0.039. Dalam hal ini tingkat ekspresi emosi siswa laki-laki lebih baik dari ekspresi emosi siswa perempuan. persentase hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa laki-laki lebih baik dari ekspresi emosi siswa perempuan dan masuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi siswa bahwa dengan diketahui adanya perbedaan yang signifikan antara ekspresi emosi siswa laki-laki dan siswa perempuan diharapkan siswa yang ekspresi emosinya cukup baik (6.7% siswa laki- laki dan 30.0% siswa perempuan) dapat lebih meningkatkan dan mengarahkan ekspresi emosi secara positif agar dapat berinteraksi dan bersosialisasi lebih baik dengan orang lain dan bagi siswa yang ekspresi emosinya baik (70.0% siswa laki-laki dan 63.3% siswa permpuan) agar tetap di pertahankan dan lebih ditingkatkan lagi agar ekspresi emosinya menjadi sangat baik. Bagi konselor sekolah bahwa dengan diketahui adanya perbedaan yang signifikan antara ekspresi emosi siswa laki-laki dan siswa perempuan maka siswa yang memiliki tingkat ekpsresi emosi cukup baik (6.7% siswa laki-laki dan 30.0% siswa perempuan) maka konselor lebih memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam bentuk layanan informasi mengenai bersikap secara asertif percaya diri dalam menghadapi masalah cara mengendalikan emosi dan juga diadakan bimbingan kelompok misalnya role playing (bermain peran) konseling kelompok dan lain sebagainnya. Tentu saja di dalam pemberian layanan tersebut dengan tidak membedakan jenis kelamin. Sedangkan bagi siswa yang memiliki tingkat ekspresi emosi baik (70.0% siswa laki-laki dan 63.3% siswa permpuan) maka diharapkan konselor tetap memberikan layanan bimbingan pengembangan ekspresi emosi serta pembinaan yang intensif agar siswa tetap memiliki tingkat ekspresi emosi baik. Bagi siswa yang tingkat ekspresi emosinya cukup baik (6.7% siswa laki-laki dan 30.0% siswa perempuan) diharapkan orang tua dapat mengarahkan dan meningkatkan ekspresi emosi siswa tersebut menjadi lebih baik. Dan bagi siswa yang tingkat ekspresi emosinya baik diharapkan orang tua tetap memberikan perhatian dan pengarahan kepada siswa untuk mempertahan ekpresi emosi yang baik tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diharapkan kepada peneliti yang tertarik dengan penelitian ekspresi emosi dapat mengadakan penelitian selanjutnya dengan populasi yang lebih luas atau lebih besar lagi misalnya mengenai faktor-faktor penyebab persamaan atau perbedaan ekspresi emosi ditinjau dari pola interaksi orang tua atau tingkat ekonomi atau topik lain yang masih terkait dengan ekspresi emosi.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 26 Jun 2009 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/1605 |
Actions (login required)
 |
View Item |