Eksplorasi cognitive resources dan scientific reasoning dalam pembelajaran STEM berbasis Fenomena suhu dan kalor pada siswa MAN 1 Kota Malang / Ahmad Suryadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Eksplorasi cognitive resources dan scientific reasoning dalam pembelajaran STEM berbasis Fenomena suhu dan kalor pada siswa MAN 1 Kota Malang / Ahmad Suryadi

Suryadi, Ahmad (2020) Eksplorasi cognitive resources dan scientific reasoning dalam pembelajaran STEM berbasis Fenomena suhu dan kalor pada siswa MAN 1 Kota Malang / Ahmad Suryadi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Scientific reasoning diyakini sebagai salah satu keterampilan yang penting dimiliki oleh seorang siswa. Scientific reasoning dapat membantu siswa memperoleh informasi dan pengetahuan secara ilmiah termasuk dalam memahami konsep fisika. Salah satu konsep fisika yang dipelajari siswa adalah konsep suhu dan kalor. Konsep ini menyajikan beragam fenomena yang dekat dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu sebelum pembelajaran ada kemungkinan siswa telah memiliki pengetahuan awal yang diperoleh dari pengalamannya di luar sekolah. Pemahaman siswa tersebut dikenal sebagai cognitive resource. Cognitive resource siswa sangat beragam dan terkadang siswa hanya menggunakan satu pemahaman untuk menjelaskan berbagai fenomena suhu dan kalor. Pembelajaran di kelas perlu membimbing siswa agar mengasosiasikan cognitive resource yang dimiliki dengan fenomena yang sedang dijelaskan secara tepat. Peneliti menerapkan pembelajaran STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) berbasis fenomena. Pembelajaran STEM berbasis fenomena dapat menuntun siswa agar menggunakan cognitive resource yang sesuai dengan konteks. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis fenomena dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Selain itu aktivitas inkuiri yang dilakukan siswa dalam pembelajaran STEM berbasis fenomena juga mampu melatih scientific reasoning. Lebih jauh pengintegrasian empat disiplin ilmu menjadikan pembelajaran menjadi bermakna dan menjadi sarana mempersiapkan siswa dalam menghadapi dunia kerja di abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cognitive resource siswa dan perubahan scientific reasoning siswa setelah memperoleh pembelajaran STEM berbasis fenomena. Mixed method experimental design digunakan untuk mengeskplorasi cognitive resource dan scientific reasoning siswa. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas XI MAN 1 Kota Malang. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui pre-test post-test wawancara dan observasi. Analisis data cognitive resource secara kuantitattif dilakukan dengan perhitungan persentase berdasarkan rubrik jawaban dan analisis kualitatif dengan melakukan pengodean tematik pada tiga jenis cognitive resource. Sementara itu analisis data scientific reasoning secara kuantitatif diuji dengan uji t berpasangan dan secara kualitatif dengan pengodean tematik berdasarkan level scientific reasoning. Terdapat dua hasil utama dalam penelitian ini. Hasil pertama terkait cognitive resources. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase siswa yang menjawab benar pada dua soal identifikasi cognitive resource yang diberikan sebelum dan setelah pembelajaran. Secara spesifik beberapa p-prim yang digunakan siswa dalam menyelesaikan permasalahan suhu dan kalor adalah balancing/equilibrium closer means stronger dying away-using up more cause means more effect maintaining agent dan the longer the greater. Sementara itu conceptual resource yang digunakan siswa dalam menjelaskan fenomena suhu dan kalor ada empat tema yaitu (a) siswa mengaitkan perubahan wujud dan perubahan suhu dengan proses transfer dan perpindahan energi (b) siswa mengasosiasikan isolator bukan sebagai penghantar panas yang baik (c) siswa menghubungkan antara karakteristik bahan dengan persepsi panas/dingin (d) siswa menyamakan suhu dan kalor. Epistemological resource yang digunakan siswa dalam penelitian ini adalah algebraic reasoning anthropomorphism appeal to authority importance of assumption knowledge is tentative metacognition dan need for mechanism. Hasil yang kedua terkait scientific reasoning siswa. Secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan pada scientific reasoning siswa kelas XI MAN 1 Kota Malang setelah memperoleh pembelajaran STEM berbasis fenomena suhu dan kalor. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa proportional reasoning merupakan jenis scientific reasoning yang berkembang dengan baik jika dibandingkan dengan probabilistic reasoning dan correlational reasoning. Meskipun demikian beberapa kesalahan umum dalam melakukan tiga jenis scientific reasoning tersebut masih ditemukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Pendidikan Fisika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 Jun 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/160190

Actions (login required)

View Item View Item