Perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu di TK Perwanida Balongbendo Sidoarjo / Ruse Rahmawati Wulandari - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu di TK Perwanida Balongbendo Sidoarjo / Ruse Rahmawati Wulandari

Ruse Rahmawati Wulandari (2008) Perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu di TK Perwanida Balongbendo Sidoarjo / Ruse Rahmawati Wulandari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Gerungan menyatakan bahwa perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh status anak dalam keluarga apakah anak sulung tengah bungsu maupun anak tunggal. Perkembangan sosial anak baik sulung maupun bungsu dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Yang membedakan di antara keduanya adalah mereka memiliki karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) tingkat perkembangan sosial anak sulung di TK Perwanida Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. (b) tingkat perkembangan sosial anak bungsu di TK Perwanida Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. (c) perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu di TK Perwanida Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. Rancangan yang digunakan adalah deskriptif dan komparatif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu perkembangan sosial. Subjek penelitian diambil sebanyak 20 anak yang terdiri dari 10 anak sulung dan 10 anak bungsu. Teknik yang digunakan untuk mengetahui keberadaan subjek penelitian adalah teknik purposive sample. Pengumpulan data menggunakan observasi selama enam hari yang dilakukan oleh penulis beserta guru kelas di TK Perwanida Balongbendo Sidoarjo. Analisis hasil penelitian ini menggunakan analisis Mann-Whitney Test. Hasil penelitian perkembangan sosial anak sulung sub variabel pola perilaku sosial memiliki kriteria cukup (70%) dan tinggi (30%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa anak sulung cukup baik perkembangan sosialnya. Sedangkan anak bungsu diketahui memiliki kriteria cukup (20%) tinggi (40%) dan sangat tinggi (40%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa anak bungsu baik perkembangan sosialnya. Perkembangan sosial anak sulung sub variabel pola perilaku tidak sosial memiliki kriteria cukup (20%) dan kurang(80%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa anak sulung baik perkembangan sosialnya. Sedangkan anak bungsu diketahui memiliki kriteria tinggi (10%) dan kurang (90%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa anak bungsu baik perkembangan sosialnya. Tampilan p-value dari SPSS adalah untuk uji dua sisi (two tail) sehingga untuk uji satu sisi dibagi dua menjadi 0 045/ 2 0 0225. Karena p-value 0 0225 lebih kecil dari 945 0 05 maka Ho N1 8804 N2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu. Implementasi lebih jauh dari penelitian ini adalah pihak TK terutama guru kelas/konselor bersama kepala TK dan orang tua agar dapat memperhatikan perkembangan sosial anaknya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah subyek penelitian sehingga perbedaan perkembangan sosial antara anak sulung dan anak bungsu akan lebih nampak.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Mar 2008 04:29
Last Modified: 09 Sep 2008 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/1594

Actions (login required)

View Item View Item