Narahaubun, Abdul Hamid H. Narahaubun (2021) tokoh influencer dalam novel-novel karya prie gs kajian sosio-psikologi sastra / abdul hamid h. narahaubun. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Narahaubun Abdul Hamid H. 2018. Tokoh Influencer dalam Novel-Novel karyaPrie Gs Kajian Sosio-psikologi Sastra. Tesis Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.Pembimbing (1) Prof. Dr. Wahyudi Siswanto M.Pd. (2) Dr. Taufik Dermawan M.Hum. Kata kunci tipikal influencer kedudukan dan peran relevansi sosio-psikologi sastra. Seperti di zaman yang serba tegnologi ini kita sering melihat munculnya tokoh-tokoh figur yang selalu melakukan hal-hal dapat menarik perhatian masyarakat melalui media-media sosial sehingga banyak masyarakat yang menyukainya atau mengikutinya melalui media sosial tadi. Tokoh influencer sangat berguna untuk pendidikan karakter. Tokoh influencer memiliki nilai positif yang cukup besar ia bisa mendobrak atau menjadi penggerak untuk membentuk sebuah karakter yang baik untuk siswa. Novel yang menggambakan karakter tokoh seperti masalah di atas adalah novel-novel karya Prie GS. Ipung yang berasal dari desa mampu menjadi seorang anak remaja yang terkenal dan menjadi influencer ketika berada di sekolah SMA Budi Luhur. Dengan tingkah lakunya yang dianggap aneh itu menjadikan dirinya itu seperti influencer. Permasalahan seperti inilah yang ditemukan dalam novel-novel karya Prie GS ini. Ia seperti seorang influencer yang mempu memberikan pengaruh terhadap orang lain. Fokus penelitian ini akan diarahkan sesuai dengan permasalahan di atas ciri tipikal fisik tokoh influencer dalam novel-novel karya Prie GS ciri tipikal sosiologis tokoh influencer dalam novel-novel karya Prie GS ciri tipikal psikologis tokoh influencer dalam novel-novel karya Prie GS kedudukan tokoh influencer dalam novel-novel Prie GS peran tokoh influencer dalam novel-novel karya Prie GS karakter tokoh influencer untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan karakter tokoh influencer untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif sebab penelitian ini menggunakan metode induktif. Jenis penelitian ini adalah kajian sosio-psikologi sastra. Data penelitian ini adalah data teks berupa dialog dan monolog para tokoh. Sumber data penelitian ini adalah dua buah novel yang terdiri dari empat seri. Berdasarkan pendekatan yang dilakukan maka penelitian ini menggunakan instrumen dokumentasi yang dalam bentuk tabel. Hasil penelitian ini menunjukkan umumnya orang yang dapat mempengaruhi orang lain sehingga mereka di sukai oleh orang-orang itu atau menjadi pegikutnya adalah mereka yang memiliki postur tubuh yang tidak kurus dan tinggi warna kulitnya putih wajah yang ganteng hidung yang tinggi rambut yang bagus dan mata yang indah. Marjikun termangu baru kali pertama ini ia melihat manusia seotentik itu baru kali pertama dalam sejarah persahabatannya ada orang menolak fasilitas padahal anak itu tampak kerempeng butuh gizi (hlm 36). (Pt/01/1). Begitu juga dengan Douglas. Ia sangat takjub pada Ipung yang kurus itu. Hal ini terlihat pada data ini. Douglas tak habis mengerti kenapa ada makhluk yang lemah fisiknya seperti Ipung tetapi bernyali raksasa (hlm 235). (Pt/08/8). Disamping kurus data lain menunjukkan Ipung itu tidak ganteng. Artinya selain kurus dia juga tidak ganteng. Umumnya orang yang tidak ganteng itu selalu minder penakut dijauhi orang-orang dan tidak percaya diri. Tetapi hal semacam itu berbeda dengan Ipung. Hal ini terlihat pada data ini. Tak tahu harus berbuat apa ia cuma dibelenggu fantasi aneh melihat majikan cantiknya tersedu dan ngelendot ke cowok kerempeng cowok yang sama sekali tidak tampan dan jelas tak punya bakat sebagai anak gedongan (hlm 28). (Wj/01/10). Selain bisa merebut perhatian orang. Ia juga sangat pemberani. Ia bahkan berani menghajar/memukul orang menggunakan pentungan kayu. Hal ini terlihat pada data ini. Meskipun di atas kertas Gredo mencatat kesalahan lebih tinggi namun dosa Ipung juga tak main-main menghajar orang dengan pentungan masuk pasal penganiayaan termasuk sadism bentak pak Bakri (hlm 32). (Ss/10/74). Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulan bahwa tokoh influencer ini adalah orang yang bisa mempengaruhi orang lain. Influencer ini tidak harus seorang pejabat artis/komedian ganteng putih atau kaya raya. Tetapi ia akan dianggap sebagai influencer apabila ia memiliki banyak pengikut. Umumnya yang bertubuh kurus itu sering minder. Tapi berbeda dengan Ipung. Ipung memiliki fisik yang tidak bagus atau kurus. Tetapi ia memiliki keberanian dalam dirinya. Ipung juga tidak ganteng. Tapi pesonanya dan keberaninya membuat siswi di Budi Luhur seperti Ayunda Paulin dan Surtini menyukainya. Ipung tidak pernah berputus asa dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Ia selalu memaafkan siapa saja yang meminta maaf pada dirinya. Ia diangap sangat cerdas karena bisa menyelesaikan masalah-masalah di sekolahnya. Ipung juga suka menulis cerita-cerita di blog dan juga menulis surat untuk ibunya. Tokoh Ipung ini memiliki jiwa kepedulian yang tinggi. Ia selalu membantu teman-temannya yang sedang mengalami kesulitan. Ipung selalu berbagi dengan orang lain. Saran temuan-temuan ini sangat baik apabila diterapkan pada pembelajaran di sekolah. Sehingga peserta didik nantinya memiliki karakter yang fleksibel/bisa berkontribusi dengan teman-temannya. Dengan begitu mereka akan memiliki nilai-nilai kepedulian yang tinggi dan sosialisasinya baik sehingga mereka akan terlihat aktif dalam pembelajaran.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 19 Aug 2021 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/159324 |
Actions (login required)
 |
View Item |