Perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa perempuan dan laki-laki SMA Ardjuna Malang / Febri Irmayanti - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa perempuan dan laki-laki SMA Ardjuna Malang / Febri Irmayanti

Febri Irmayanti (2008) Perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa perempuan dan laki-laki SMA Ardjuna Malang / Febri Irmayanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pada saat ini masyarakat mengalami keprihatinan atas meningkatnya tingkat kejahatan terutama kenakalan remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja juga merupakan masa yang rawan sebab dalam masa ini remaja akan dihadapkan pada persoalan hidup apakah dia dapat mengatasinya atau tidak. Perkembangan pada remaja di pengaruhi faktor internal dan eksternal (lingkungan). Proses pencarian jati diri pada remaja menyebabkan remaja mudah sekali terbawa arus pergaulan. Kondisi jiwa yang labil juga menyebabkan remaja mudah sekali terpengaruh. Mereka cenderung mengambil jalan pintas tanpa memikirkan dampaknya. Dalam hal ini melakukan kenakalan-kenakalan. Kenakalan-kenakalan tersebut banyak dilakukan oleh para remaja tidak terkecuali para siswa sekolah menengah umum. Banyaknya kenakalan yang dilakukan oleh remaja dapat disebabkan mereka mempunyai persepsi yang kurang tepat mengenai kenakalan remaja itu sendiri. Persepsi tiap remaja dapat berbeda-beda dipengaruhi dari banyak faktor salah satunya perbedaan kondisi diri dan lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) persepsi siswa SMA Ardjuna Malang mengenai kenakalan remaja (a) pesepsi siswa perempuan SMA Ardjuna Malang mengenai kenakalan remaja dan (b) pesepsi siswa laki-laki SMA Ardjuna Malang mengenai kenakalan remaja (2) perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa perempuan dan laki-laki SMA Ardjuna Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan komparatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Ardjuna Malang. Besarnya sampel diambil dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling yang diambil sesuai dengan lapisan kelas dan proporsi setiap kelas. Pengambilan sampel tiap kelas dilakukan secara Random Sampling. Pengambilan sampel untuk siswa SMA Ardjuna Malang ditetapkan sebesar 50% dari 139 orang siswa sekitar 70 orang siswa. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah angket berstruktur dengan 4 (empat) skala jawaban. Teknik analisis data adalah persentase dan Uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) Banyak siswa SMA Ardjuna (78 6 %) memiliki persepsi tidak tepat mengenai kenakalan remaja sangat sedikit (11 4 %) siswa yang memiliki persepsi kurang tepat sangat sedikit 5 7 % siswa yang memiliki persepsi tepat mengenai kenakalan remaja dan sangat sedikit (4 3 %) siswa SMA Ardjuna Malang yang memiliki persepsi sangat tepat mengenai kenakalan remaja (a) Banyak siswa perempuan (71 4 %) SMA Ardjuna Malang yang memiliki persepsi tidak tepat mengenai kenakalan remaja sangat sedikit siswa perempuan SMA Ardjuna Malang yang memiliki kurang tepat dan tepat yaitu masing-masing sebesar (11 4 %) dan sangat sedikit siswa perempuan (5 7 %) yang memiliki persepsi sangat tepat mengenai kenakalan remaja (b) Sangat banyak siswa laki-laki (85 7 %) SMA Ardjuna Malang yang memiliki persepsi tidak tepat mengenai kenakalan remaja sangat sedikit yaitu 11 4 % siswa laki-laki yang memiliki persepsi kurang tepat dan sangat sedikit siswa laki-laki yang memiliki persepsi tepat dan sangat tepat mengenai kenakalan remaja masing-masing sebesar (0 %) dan (2 9 %) (2) Hasil analisis Uji-t diperoleh t-hitung sebesar 2 386. Hasil penelitian menunjukkan (P) 0 000 0 05 sehingga Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi mengenai kenakalan remaja antara siswa perempuan dan laki-laki SMA Ardjuna Malang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis mengemukakan beberapa saran kepada (1) Kepala Sekolah diharapkan kepala sekolah memberikan kebijakan bagi pelaksanaan BK di sekolah. Kebijakan tersebut dapat berupa penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan persepsi mengenai kenakalan remaja. Sarana dan prasarana tersebut misalnya penyediaan papan bimbingan dan majalah sekolah (2) Konselor hasil penelitian hendaknya dijadikan sebagai bagian dari analisis kebutuhan yang dapat dimasukkan dalam rancangan penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah. Konselor hendaknya memberikan layanan informasi dalam bidang bimbingan pribadi dan sosial (konsep-konsep kenakalan remaja) sebagai upaya pencegahan (usaha preventif) terhadap terjadinya kenakalan remaja. Sehingga dapat memperbaiki persepsi siswa mengenai kenakalan remaja yang akhirnya dapat meningkatkan perilaku siswa (3) Guru menjadikan masukan bagi guru untuk selalu bekerja sama dengan konselor dalam memberikan pengarahan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dengan memasukkan materi yang berkaitan dengan kenakalan remaja ke dalam kurikulum sehingga siswa pun akan memiliki persepsi dan sikap yang tepat tentang kenakalan remaja (4) Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai kenakalan remaja hendaknya (a) memasukkan variabel lain misalnya pola asuh prestasi belajar (b) memperluas ruang lingkup penelitian (c) memperhatikan hasil penelitian ini yaitu bahwa perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki berpengaruh terhadap persepsi kenakalan remaja.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Feb 2008 04:29
Last Modified: 09 Sep 2008 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/1592

Actions (login required)

View Item View Item