Chayati, Salwa (2013) Penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan Problem Posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngasem Kediri / Salwa Chayati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Chayati Salwa. 2013. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngasem Kediri. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Ipung Yuwono M.S M.Sc. Kata kunci Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Posing kemampuan berpikir kreatif Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang dikehendaki oleh dunia kerja. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilaksanakan dapat diketahui bahwa metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab dan pemberian tugas sehingga siswa menjadi pasif jarang mengajukan pendapat dan idenya serta tidak percaya diri mengerjakan soal di depan kelas. Siswa terbiasa diberikan soal pilihan ganda dalam pembelajaran. Ketika sebagian besar siswa diberikan soal dengan tipe yang berbeda dari yang dicontohkan oleh gurunya mereka kurang lancar dalam mengerjakannya. Dari hasil observasi awal diperoleh sebanyak 11 siswa dari 40 siswa cukup kreatif dalam pelajaran matematika. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII-B rendah. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran alternatif yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah satunya adalah Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Problem Posing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Problem Posing yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahapan yang digunakan dalam penelitian adalah perencanaan tindakan pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ngasem Kediri dengan subjek siswa kelas VIII-B yang berjumlah 40 siswa. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Problem Posing dilaksanakan dalam enam tahap. Pertama pada tahap orientasi siswa kepada masalah diawali dengan penyampaian tujuan pemberian masalah dan pertanyaan tentang materi prasyarat pemberian cerita tentang penggunaan materi penyampaian nama kelompok dan aturan main. Kedua pada tahap mengorganisasi siswa untuk belajar ini guru memberikan lembar kegiatan siswa yang berisikan permasalahan. Siswa memahami masalah pertama dan menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan. Ketiga pada tahap membimbing/mengarahkan siswa dalam penyelidikan individual dan kelompok ini guru membimbing siswa menyelesaikan permasalahan. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk mengaitkan konsep-konsep sebelumnya. Keempat pada tahap mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya ini siswa membuat laporan dan mempresentasikannya. Kelima pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah ini guru menganalisis bersama siswa mengenai konsep yang baru diperoleh dan siswa memberikan kesimpulan. Guru memberikan evaluasi langsung. Keenam pada tahap pengajuan masalah ini siswa secara berkelompok membuat dan menyelesaikan soal. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan. Guru memberikan asesmen dan siswa secara individu membuat dan menyelesaikan soal. Kriteria kemampuan beripikir kreatif meliputi kelancaran keluwesan kebaruan dan memperinci. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pada penelitian ini kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat dari siklus I yang hanya mencapai 52 5% atau 21 siswa berada pada kategori minimal cukup kreatif (tingkat 2) menjadi 72 5 % atau 29 siswa pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Problem Posing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Ngasem Kediri. Guru matematika disarankan untuk menggunakan pembelajaran ini dalam proses belajar matematika. Untuk peneliti selanjutnya disarankan mengembangkan pembelajaran ini pada materi lain. Pengelolaan waktu lebih diperhatikan kembali karena pembelajaran ini memerlukan waktu cukup lama. Penggunaan bahasa yang dapat dipahami dengan baik oleh siswa dan pemberian masalah semenarik mungkin. Hal tersebut dapat membantu agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 25 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/15801 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |