Dampak limbah industri pengolahan ikan terhadap lingkungan di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi 1970-2017:kajian sejarah lingkungan / Mohammad Ramdan Juliansyah - Repositori Universitas Negeri Malang

Dampak limbah industri pengolahan ikan terhadap lingkungan di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi 1970-2017:kajian sejarah lingkungan / Mohammad Ramdan Juliansyah

Juliansyah, Mohammad Ramdan (2020) Dampak limbah industri pengolahan ikan terhadap lingkungan di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi 1970-2017:kajian sejarah lingkungan / Mohammad Ramdan Juliansyah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Proses industrialisasi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Belanda. Hadirnya industri perkebunan di masa Tanam Paksa merupakan tanda bahwa proses industrialisasi sudah memasuki di Indonesia. Adanya UU Agraria tahun 1870 membuat para pemodal asing berlomba-lomba menanamkan modalnya di Hindia-Belanda dengan salah satu bidangnya yaitu industri manufaktur. Memasuki masa setelah kemerdekaan yaitu Orde Lama dan Orde Baru perkembangan industri justru semakin gencar. Hal ini karena bidang industri sangat berperan dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi. Muncar adalah salah satu daerah industri di bidang perikanan. Industri pengolahan ikan tersebut mulai berkembang pada tahun 1970-an. Namun adanya perkembangan tersebut menimbulkan beberapa dampak baik di bidang sosial-ekonomi perubahan fisik kota dan pencemaran lingkungan. Sudah banyak karya-karya sejarah membahas dampak sosial-ekonomi dari adanya perkembangan industri tetapi masih belum banyak karya sejarah yang membahas dampak industri terhadap lingkungan. Padahal adanya industrialisasi juga sangat berdampak kepada lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan industri pengolahan ikan di Muncar dan dampak-dampak yang dihasilkan dari adanya industri tersebut serta mengetahui respon-respon dari semua pihak mulai dari masyarakat sekitar pihak perusahaan dan pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Ada lima langkah dalam penelitian menggunakan metode sejarah yaitu pemilihan topik heuristik atau pengumpulan sumber kritik sumber interpretasi dan terakhir historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Masuk dan berkembangnya industri pengolahan ikan di Muncar tidak lepas dari campur tangan Belanda dan orang-orang keturunan Cina sejak tahun 1930-an. Belanda membangun pabrik pengolahan ikan di Banyuwangi pada tahun 1930-an sebagai salah satu pendapatan mereka dalam persaingan dagang internasional. Tidak hanya Belanda orang-orang Cina juga turut mendirikan pabrik pengolahan ikan di Banyuwangi. Namun karena ada faktor lain yaitu bahan baku yang cepat membusuk dijalan membuat para pengusaha Cina mendirikan pabrik di tempat bahan baku penghasil ikan lemuru yaitu Muncar. Tahun 1970-an mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan ikan skala besar di Muncar seperti PT. Blambangan Raya dan PT. Sumber Yala Samudera. (2) Adanya perkembangan pabrik pengolahan ikan membuat beberapa dampak terutama dampak bagi lingkungan. Sejak tahun 1980-an terjadi pencemaran air udara dan tanah/daratan. Dampak tersebut disebabkan oleh perilaku pabrik di Muncar yang membuang limbahnya langsung ke sungai sehingga membuat lingkungan sekitar pabrik menjadi tercemar. Selain dampak bagi lingkungan di tahun 1990 hingga 2000-an masyarakat juga merasakan dampak bagi kesehatan mereka seperti misalnya gatal-gatal sesak nafas hingga paru-paru. (3) Adanya dampak tersebut memunculkan respon diberbagai kalangan mulai dari masyarakat sekitar pihak perusahaan dan pemerintah. Masyarakat Muncar terbagi menjadi dua dalam merespon dampak tersebut sejak akhir tahun 1990-an yaitu masyarakat pengais atau pengolah limbah yang menggantungkan hidupnya pada limbah industri karena limbah tersebut sumber penghasilan mereka dan masyarakat yang menolak limbah tersebut karena dampak dari limbah sangat merugikan masyarakat. Pihak pabrik merespon tentang adanya unjuk rasa atau demo di masyarakat sejak akhir tahun 1990-an dengan cara memberikan kompensasi kepada mereka agar tidak melakukan demo lagi. Sedangkan pihak pemerintah melakukan berbagai upaya dalam menangani permasalah limbah tersebut. Namun respon pemerintah dimulai sejak tahun 2000-an karena mereka mengandalkan pengaduan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah adalah membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Mar 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/153897

Actions (login required)

View Item View Item