Sari, Tiara (2010) Penerapan realistic mathematics education (RME) untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa kelas VIII E SMPN 1 Kabuh Jombang / Tiara Sari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci RME kemampuan penyelesaian masalah siswa dan penelitian tindakan kelas Penelitian ini berawal dari keadaan siswa kelas VIII E SMPN 1 Kabuh Jombang yang tidak menyukai matematika. Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kabuh Jombang pada kelas VIII menunjukkan bahwa pembelajaran dilakukan dengan cara tradisional dan pemahaman konsep siswa masih kurang. Tingkat motivasi belajar peserta didiknya juga masih rendah dan bergantung pada guru. Pada umumnya guru matematika di sana belum menggunakan model pembelajaran dalam pembelajaran penyelesaian masalah. Padahal kemampuan penyelesaian masalah sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika dan pada era globalisasi. Berdasarkan pengamatan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa kelas VIII E dengan menggunakan RME. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kabuh Jombang pada bulan Juni 2010. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I materi yang disampaikan adalah luas permukaan prisma dan volume prisma sedangkan pada siklus II materi yang disampaikan adalah luas permukaan limas dan volume limas. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yakni menyusun rencana tindakan melakukan tindakan melakukan pengamatan dan melaksanakan refleksi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Kabuh Jombang adalah dengan menerapkan model pembelajaran RME dengan rincian sebagai berikut. Siswa diarahkan untuk menemukan suatu konsep dengan cara guru memberikan apersepsi awal masalah kontekstual serta menunjukkan alat peraga sehingga siswa bisa membayangkan apa yang mereka pelajari dengan lebih jelas. Kemudian pada saat diskusi kelas siswa aktif menyampaikan pendapatnya dan menyimpulkan konsep yang mereka temukan. Setelah itu siswa mengerjakan latihan soal berupa soal-soal penyelesaian masalah serta pemberian motivasi yang lebih kepada siswa. Peningkatan kemampuan penyelesaian masalah siswa diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan oleh siswa di akhir siklus. Kemampuan penyelesaian masalah siswa dikatakan meningkat jika skor tes akhir siklus meningkat dibandingkan skor pada tes sebelumnya dan memenuhi kriteria ketuntasan minimum yaitu 75%. Pada siklus II 80% dari jumlah siswa skornya meningkat dibandingkan skor tes siklus I dan memenuhi standar ketuntasan minimum. Jadi siklus II dikatakan berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Pendidikan Matematika |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 15 Sep 2010 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/15329 |
Actions (login required)
 |
View Item |