Perbandingan efektivitas antara penggunaan metode CPM dengan metode PERT untuk pengendalian waktu proyek (studi kasus: flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi) / Irfan Fathur Maulana - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbandingan efektivitas antara penggunaan metode CPM dengan metode PERT untuk pengendalian waktu proyek (studi kasus: flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi) / Irfan Fathur Maulana

Maulana, Irfan Fathur (2019) Perbandingan efektivitas antara penggunaan metode CPM dengan metode PERT untuk pengendalian waktu proyek (studi kasus: flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi) / Irfan Fathur Maulana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Maulana Irfan Fathur. 2019. Perbandingan Efektivitas Antara Penggunaan Metode CPM Dengan Metode PERT Untuk Pengendalian Waktu Proyek (Studi Kasus Flyover Simpang Lima Caman Kota Bekasi). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. N. Bambang Revantoro S.T. M.T. (II) Dr. R.M. Sugandi M.T. Kata Kunci CPM PERT Efektivitas Pengendalian Waktu Keterlambatan Proyek. Infrastruktur adalah sistem fisik yang menyediakan sarana transportasi drainase pengairan bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya. terdapat 3 jenis infrastruktur yang terdapat di Indonesia dimulai dari infrastruktur keras (Physical Hard Infrastructure) infrastruktur keras non-fisik (Non - Physical Hard Infrastructure) dan infrastruktur lunak (soft Infrastructure). Jembatan dan jalan dikategorikan sebagai infrastuktur keras pembangunan jembatan dan jalan bertujuan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dalam melakukan aktivitas karena jembatan dan jalan sebagai infrastruktur konektivitas atau infrastruktur penghubung. Pembangunan infrastruktur konektivitas yang berupa jembatan layang (flyover) banyak ditemukan di wilayah perkotaan seperti jembatan layang (flyover) di simpang lima caman Kota Bekasi yang dibangun oleh Pemerintahan Kota Bekasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Pembangunan jembatan layang (flyover) di Kota Bekasi ini mengalami keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar 12%. Adanya keterlambatan tersebut perlu dilakukan penjadwalan ulang (Rescheduling) untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian pekerjaan mengurangi adanya gangguan-gangguan dan dapat mengefisiensikan pengeluaran biaya. Upaya penjadwalan ulang (rescheduling) pada proyek flyover Di Kota Bekasi menggunakan metode CPM (Critical Path Methode) dan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Penjadwalan ulang (rescheduling) pada proyek flyover Di Kota Bekasi dilakukan pada tahapan progress pekerjaan telah mencapai 59 711% (minggu ke-17). Berdasarkan hasil penelitian tahapan penjadwalan ulang (rescheduling) didapatkan pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sebanyak 22 pekerjaan dari 54 item pekerjaan. Dalam proses penjadwalan ulang (rescheduling) pada metode CPM didapatkan penyelesain proyek yang sesuai dengan kontrak awal selama 231 hari kalender. Sedangkan dengan metode PERT didapatkan keberhasilan pencapaian pekerjaan sebesar 98 42% untuk tahapan pengendalian waktu dengan tahapan penjadwalan ulang (rescheduling) untuk mencapai penyelesaian proyek sesuai dengan rencana awal selama 231 hari kalender. Efektivitas dari kedua metode CPM dan PERT didapatkan bahwa metode PERT lebih unggul dari metode CPM untuk penjadwalan ulang (rescheduling) pada proyek pembangunan flyover Di Kota Bekasi dikarenakan metode PERT dapat memberikan pilihan waktu yang lebih rinci dari metode CPM dan metode PERT dapat memberikan angka keberhasilan mencapai target berupa probabilitas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Teknik Sipil
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Dec 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/151436

Actions (login required)

View Item View Item