Pemahaman dan penerapan guru matematika kelas XI SMU Negeri se-kabupaten Pasuruan terhadap asesmen otentik (assessment authentic) / Lailiatul Rokhmania - Repositori Universitas Negeri Malang

Pemahaman dan penerapan guru matematika kelas XI SMU Negeri se-kabupaten Pasuruan terhadap asesmen otentik (assessment authentic) / Lailiatul Rokhmania

Lailiatul Rokhmania (2009) Pemahaman dan penerapan guru matematika kelas XI SMU Negeri se-kabupaten Pasuruan terhadap asesmen otentik (assessment authentic) / Lailiatul Rokhmania. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penilaian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan belajar mengajar. Perubahan Kurikulum 1994 menjadi Kurikulum 2004 membawa implikasi terjadinya perubahan penilaian pada pembelajaran matematika. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar akan efektif apabila didukung oleh kegiatan penilaian yang efektif pula. Asesmen otentik (Authentic Assessment) hadir sebagai alternatif penilaian untuk menilai semua aspek kemampuan yang tidak dapat dinilai dengan tes tulis(Pencil and Paper). Asesmen otentik adalah suatu proses kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi atau data yang sebenarnya tentang gambaran perkembangan hasil belajar siswa. Asesmen otentik (Authentic Assessment) pada pembelajaran matematika tidak hanya mengukur ranah kognitif saja namun juga afektif dan psikomotorik siswa. Penilitian ini merupakan penilitian deskriptif eksploratif yang digunakan berupa angket. Penilitian dilaksanakan pada bulan Januari 2007. Subjek penelitian adalah seluruh guru matematika kelas XI di SMAN se-Kabupaten Pasuruan yang berjumlaj 19 orang. Analisis data secara deskriptif menggunakan prosentase (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru matematika di SMAN se-Kabupaten Pasuruan telah melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi (100%). dan dengan mengetahui adanya perbedaan antara kurikulum berbasis kompetensi dengan kurikulum 1994 (100%) dalam hal penilaian yaitu bahwa 78.95% menyatakan perbedaan yang ada pada Kurikulum Berbasis Kompetensi terletak pada sistem penilaian yang lebih menekankan proses dan hasil belajar siswa yang melibatkan 3 ranah pendidikan maka pemahaman guru terhadap KBK dan asesmen otentik sudah baik . Sedangkan dalam menerapkan Asesmen Otentik sekitar 84.21% sudah melaksanakan dan hanya 15.79% yang belum melaksanakan sepenuhnya. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan kepada instansi terkait yaitu Depdiknas Kabupaten Pasuruan untuk meninjau kembali sosialisasi KBK yang sudah dilaksanakan baik dari segi kuantitas dan kualitas. Selain itu guru sebaiknya diberi informasi yang cukup terutama dalam hal teknik penilaiannya dan disertai dengan contoh format penilaian sehingga guru benar-benar melaksanakan KBK dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S1 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Jan 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/15081

Actions (login required)

View Item View Item