Studi tentang pewarnaan alami pada batik menggunakan daun kelengkeng di sanggar semar Kecamatan Bumiaji Kota Batu / Arum Sundari Pratiwi - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi tentang pewarnaan alami pada batik menggunakan daun kelengkeng di sanggar semar Kecamatan Bumiaji Kota Batu / Arum Sundari Pratiwi

Pratiwi, Arum Sundari (2020) Studi tentang pewarnaan alami pada batik menggunakan daun kelengkeng di sanggar semar Kecamatan Bumiaji Kota Batu / Arum Sundari Pratiwi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Saat ini batik cenderung menggunakan pewarnaan sintetis hal ini dikarenakan bahan baku dan proses pengerjaannya cenderung lebih mudah. Namun beberapa pengerajin di Kota Batu masih mempertahankan pewarnaan alami untuk menjadi ciri khas produk dari sanggar tersebut. Seperti halnya Sanggar Semar di Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang menemukan inovasi berupa pewarnaan alami menggunakan daun kelengkeng. Sekitar lokasi sanggar tersebut dapat ditemukan pohon kelengkeng dengan mudah dan melimpah. Adanya inovasi tersebut Sanggar Semar menambah ilmu pewarnaan pada batik menjadi lebih inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara pemanfaatan daun kelengkeng sebagai bahan pewarna alami. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari hasil observasi wawancara dan dokumentasi. Kegiatan tersebut menggunakan triangulasi dengan pengamatan penelitian dan peningkatan ketekunan dilakukan untuk menjaga keabsahan data. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan pada Sanggar Semar untuk proses pewarnaan alami dimulai dari mordanting ekstraksi daun kelengkeng pencelupan pewarnaan alami dan fiksasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses mordanting dilakukan sebelum proses membatik yang berfungsi untuk memudahkan kain dalam menyerap pewarna alami dengan baik. Proses mordanting kain katun primissima memakai tawas 100 gram dan air 1 liter dan direbus selama 15 menit. (2) Proses ekstraksi menggunakan daun kelengkeng dari pohon kelengkeng jenis lokal daun kelengkeng untuk ekstraksi yang segar baru dipetik dari pohon. Proses ekstraksi setelah daun direbus ekstraksi didiamkan semalam kemudian saring daun untuk menghindari adanya flek pada kain saat proses pencelupan. Hasil warna ekstraksi adalah coklat kemerahan. (3) Proses pencelupan pewarna dilakukan dengan ekstraksi daun kelengkeng kurang lebih 900 ndash 1000 ml/satu lembar kain. Proses ekstraksi 2 sampai 5 kali pencelupan setiap pencelupan selama 5 ndash 10 menit. Proses pengeringan bisa dilakukan selama 3 hari lebih. (4) Proses fiksasi di Sanggar Semar menggunakan 3 bahan pengunci yaitu tawas kapur dan tunjung. Komposisi bahan yang dipakai untuk setiap bahan fiksasi sama 20 gram air 600 ml. Proses fiksasi dilakukan selama 5 ndash 10 menit. Hasil warna fiksasi tawas cream fiksasi kapur menghasilkan warna abu-abu kecoklatan yang lebih muda dan fiksasi tunjung menghasilkan warna tua yang lebih mengarah ke warna hitam atau lebih ke abu-abu tua. Proses pewarnaan alami yang dilakukan di Sanggar Semar melewati tahapan proses mordanting proses ekstraksi daun kelengkeng proses pencelupan pewarnaan alami dan proses fiksasi. Setiap proses yang dilakukan berpengaruh dengan hasil warna akhir dari kain batik. Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk kedepannya diharapkan lebih mengutamakan standar K3 pada pembatik agar terhindar dari kecelakaan kerja.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknologi Industri (TI) > S1 Pendidikan Tata Busana
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Mar 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/145403

Actions (login required)

View Item View Item