Lukman, Muhammad (2011) Kemampuan menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi siswa kelas x SMA Negri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran 2010/2011 / Muhammad Lukman. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci kemampuan menulis cerpen kisah pengalaman pribadi Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis cerpen dapat melatih siswa peka berimajinasi sebagai sarana berlatih menggunakan bahasa ragam sastra dan berlatih memahami manusia secara utuh baik dari segi pikiran perasaaan dan sikap. Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo telah melakukan kegiatan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi namun masih terdapat masalah yang dialami siswa yakni sulit mengeluarkan ide-ide kehabisan bahan tidak tahu bagaimana memulai menuliskan sebuah cerita. Masalah-masalah yang muncul pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo ini dapat diatasi dengan pembelajaran menulis cerpen yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dan menarik antara lain dengan menuangkan ide berupa pengalaman pribadi sebagai sumber yang akan dijadikan sebagai bahan menulis cerpen. Dengan pengalaman pribadi siswa akan lebih mudah untuk menuangkan dan mengembangkan ide karena pengalaman merupakan hal yang menarik dan kreatif untuk di jadikan sumber dalam menulis cerpen. Secara umum tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo. Secara khusus tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menuliskan kisah pengalaman pribadi menjadi cerpen pada aspek (1) mengembangkan tema dari tema yang bersifat pribadi dan akrab menjadi tema yang bersifat universal (2) mengembangkan alur atau peristiwa dari alur atau peristiwa yang bersifat kronologis dan faktual menjadi alur atau peristiwa yang bersifat khayal (sugestif) (3) mengubah tokoh dari tokoh diri sendiri menjadi tokoh dengan nama lain (nama orang) yang bersifat fiktif (4) mengubah latar dari latar yang bersifat familier (kekeluargaan) menjadi latar yang bersifat universal (5) mengubah penggunaan sudut pandang dari sudut pandang orang pertama menjadi sudut pandang orang ketiga atau campuran (6) mengubah penggunaan gaya bahasa dari gaya bahasa yang informatif denotatif menjadi gaya bahasa yang figuratif konotatif dan mengandung seni. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan siswa SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo dalam menulis cerpen yang bersumber dari kisah pengalaman pribadi. Desain penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang terkait dengan kemampuan menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi siswa. Adapun populasi ii dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 4 kelas (120 siswa) dengan sampel siswa Kelas XD yang berjumlah 29 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes yaitu penugasan menulis kisah pengalaman pribadi dengan mengubahnya menjadi cerpen. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini secara umum dapat diketahui kemampuan menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi siswa kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo belum mencapai standar ketuntasan. Terbukti sejumlah 45 9% (11 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan 54 1% (13 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75. Adapun kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tongas Kabupaten Probolinggo per aspek dapat diketahui (1) kemampuan mengembangkan tema menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 66 7% (16 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 33 3% (8 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75 (2) kemampuan mengembangkan alur atau peristiwa menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 50% (12 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 50% (12 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75 (3) kemampuan mengubah tokoh menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 62 5% (15 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 37 5% (9 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75 (4) kemampuan mengubah latar menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 50% (12 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 50% (12 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75 (5) kemampuan mengubah penggunaan sudut pandang menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 62 5% (15 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 37 5% (9 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75 (6) kemampuan mengubah penggunaan gaya bahasa menunjukkan jumlah yang berkualifikasi sangat baik dan baik sebesar 45 8% (11 siswa) mendapatkan nilai di atas 75 dan jumlah yang berkualifikasi kurang dan sangat kurang sebesar 54 2% (13 siswa) mendapatkan nilai di bawah 75. Dengan demikian kemampuan mengembangkan tema kemampuan mengubah tokoh dan kemampuan mengubah penggunaan sudut pandang menunjukkan siswa mampu mencapai setandar ketuntasan. Adapun kemampuan mengembangkan alur atau peristiwa kemampuan mengubah latar dan kemampuan mengubah penggunaan gaya bahasa menunjukkan siswa belum mampu mencapai standar ketuntasan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar meneruskan penelitian ini dengan jenis penelitian yang lain yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi misalnya dengan melakukan penelitian tindakan kelas dan pengembangan karena dalam penelitian ini belum mampu mencapai standar ketuntasan minimal. Kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis yang sifatnya lebih luas dengan subjek yang berbeda dengan tujuan untuk menambah kajian dan memberikan penemuan yang lebih akurat tentang menulis cerpen berdasarkan kisah pengalaman pribadi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Oct 2011 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/143082 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |