Choiriyah, Khusnul (2011) Peningkatan kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen dengan menggunakan model Stratta pada siswa kelas IX-A SMP Sejahtera Prigen / Khusnul Choiriyah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci menulis naskah drama model strata. Keterampilan menulis naskah drama merupakan salah satu keterampilan bidang apresiasi sastra yang mulai diajarkan di SMP. Melalui pembelajaran keterampilan tersebut diharapkan siswa mampu menulis naskah drama dan menghasilkan karya yang baik. Namun harapan tersebut masih kurang diperhatikan dan mendapatkan banyak kendala. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Sejahtera Prigen diketahui bahwa pembelajaran menulis naskah drama di SMP tersebut masih perlu ditingkatkan. Hal itu disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan tema konflik karakter tokoh serta membuat dialog naskah drama. Kesulitan tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan guru tentang cara menulis naskah drama. Selain itu guru juga tidak menggunakan strategi atau model yang khusus digunakan untuk menulis sastra atau naskah drama. Melalui penelitian tindakan kelas ini siswa diperkenalkan dengan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan model stratta. Model stratta ini terdiri atas tiga tahap yaitu tahap penjelajahan tahap interpretasi dan tahap rekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis naskah drama berdasarkan cerpen dengan menggunakan model Stratta pada siswa kelas IX-A SMP Sejahtera Prigen pada (1) tahap penjelajahan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerpen (2) tahap interpretasi mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen (3) tahap rekreasi mengembangkan tokoh karakter tokoh alur dan setting dan (4) tahap rekreasi menyusun dialog-dialog naskah drama. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-A SMP Sejahtera Prigen. Data dalam penelitian ini adalah data proses dan data hasil. Data proses penelitian berupa proses pembelajaran pada tahap penjelajahan proses pembelajaran tahap imterpretasi dan proses pembelajaran tahap rekreasi. Data hasil penelitian ini berupa hasil lembar kerja siswa untuk memahami cerpen dan hasil menulis naskah drama karya siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama mengalami peningkatan setelah diterapkan model stratta. Peningkatan tersebut meliputi peningkatan tahap penjelajahan tahap interpretasi dan tahap rekreasi yang dijelaskan sebagai berikut. Pertama peningkatan tahap penjelajahan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan cerpen. Pada siklus I hasil tulisan siswa dalam menjawab pertanyaan masih dalam kategori sedang dan rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil karya siswa dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerpen tidak seluruhnya dijawab. Siswa juga belum mampu menjawab seluruh pertanyaan dengan benar dan tepat serta tidak rinci. ii Pada siklus II pembelajaran tahap penjelajahan siswa mengalami peningkatan. Hasil tulisan siswa seluruhnya tidak ada yang mendapatkan nilai rendah karena siswa sudah mampu menjawab sebagian besar pertanyaan dengan benar dan rinci. Kedua peningkatan tahap interpetasi mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Pada siklus I kemampuan siswa pada tahap interpretasi mengidentifikasi unsur intrinsik menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen terutama mengidentifikasi alur serta tema cerpen. Pada siklus II pembelajaran tahap interpretasi siswa mengalami peningkatan. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik menunjukkan hasil yang lebih baik. Nilai siswa dalam identifikasi alur dan tema tergolong dalam kategori tinggi dan sedang serta tidak ada siswa yang mendapatkan nilai rendah. Ketiga peningkatan tahap rekreasi mengembangkan unsur intrinsik. Pada siklus I kemampuan siswa pada tahap rekreasi mengembangkan unsur intrinsik menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan unsur intrinsik cerpen. Kesulitan siswa yang utama adalah pada pengembangan peristiwa. Pada siklus II pembelajaran tahap rekreasi mengembangkan unsur intrinsik mengalami peningkatan. Hasil tulisan siswa menunjukkan pengembangan konflik yang lebih baik karena siswa sudah mampu menambahkan konflik baru dalam naskah dramanya. Selain itu nilai siswa menunjukkan tidak ada yang mendapatkan nilai rendah dalam mengembangkan konflik dalam peristiwa. Keempat peningkatan tahap rekreasi menulis naskah drama. Pada siklus I kemampuan siswa pada tahap rekreasi menulis naskah drama menunjukkan hasil yang kurang maksimal. Hasil tulisan siswa menunjukkan sebagian besar siswa tidak merumuskan judul dan amanat dalam naskah dramanya. Selain itu adegan dalam naskah drama yang ditulis tidak memperhatikan aspek panggung. pada siklus II pembelajaran tahap rekreasi menulis naskah drama siswa mengalami peningkatan. Kemampuan siswa dalam merumuskan judul dan amanat menunjukkan hasil yang lebih baik karena tidak ada siswa yang mendapatkan nilai rendah. Selain itu naskah drama yang dihasilkan memperlihatkan adegan yang dapat dipentaskan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan cerpen dengan menggunakan model stratta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-A SMP Sejahtera Prigen. Disarankan kepada guru agar model stratta bisa diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama dan menulis sastra lainnya dengan memperhatikan langkah-langkah setiap tahapnya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar dilakukan penelitian yang sama terhadap kompetensi dasar yang lain dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 21 Oct 2011 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/143080 |
Actions (login required)
 |
View Item |