Lestari, Rizki Dian (2012) Peningkatan kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan SMK Bina Bangsa Dampit dengan strategi contoh dan noncontoh / Rizki Dian Lestari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci peningkatan menulis wacana narasi strategi contoh noncontoh Salah satu ragam keterampilan menulis yang diajarkan di SMK aalah menulis wacana narasi. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pembelajaran menulis wacana narasi menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMK secara maksimal. Oleh karena itu peran guru sangat besar selama proses pembelajaran menulis wacana narasi. Guru dituntut dapat menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada studi pendahuluan di SMK Bina Bangsa Dampit diketahui bahwa strategi pembelajaran yang digunakan dalam menulis wacana narasi adalah teknik konvensional. Kondisi seperti ini menyebabkan kegiatan belajar siswa kurang aktif dan hasil belajar siswa belum maksimal. Dari analisis hasil belajar siswa yang berupa wacana narasi tersebut adalah siswa kesulitan menentukan tema dan siswa belum mampu merangkai peristiwa menjadi wacana narasi yang baik. Berkaitan dengan masalah tersebut perlu dicarikan sebuah strategi yang inovatif untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti dan guru mata pelajaran sepakat untuk menerapkan strategi contoh noncontoh sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi siswa. Strategi ini merupakan komposisi terpadu anatar keterampilan membaca dan manulis. Dengan strategi ini siswa dapat lebih mudah dalam menulis wacana narasi karena pembelajaran tidak langsung pada kegiatan menulis wacana narasi tetapi melalui kegiatan membaca dan mengidentifikasi penanda pada masing-masing pola pengembangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi siswa berdasarkan pola pengembangan urutan peristiwa dan tempat (2) meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi siswa berdasarkan pola pengembangan urutan peristiwa dan waktu (3) meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi siswa berdasarkan pola pengembangan urutan peristiwa tempat dan waktu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Pemilihan rancangan ini sesuai dengan karakteristik PTK yaitu permasalahan penelitian yang diangkat untuk dipecahkan bermula dari persoalan pembelajaran sehari-hari. Rancangan penelitian disusun dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas lima hal pokok yaitu (1) studi pendahuluan (2) perencanaan tindakan (3) pelaksanaan tindakan (4) observasi/ pengamatan (5) refleksi hasil tindakan. Penelitian ini berlokasi di SMK Bina Bangsa Dampit yang terletak di Jalan Raya Majang Tengah Dampit lebih dikhususkan pada kelas XI TKJ. Pelaksanaan penelitian ini dimulai tanggal 1 Maret sampai 3 April dalam dua siklus. Data dalam penelitian ini adalah karangan/ wacana narasi siswa yang diajar dengan menggunakan strategi contoh noncontoh dan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas XI TKJ SMK Bina Bangsa Dampit. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah 31 siswa kelas XI TKJ dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sudah dapat menulis wacana narasi dengan baik. Hasil penelitian bersumber dari wacana narasi siswa yang meliputi wacana narasi pola pengembangan peristiwa dan waktu wacana narasi pola pengembangan peristiwa dan tempat wacana narasi pola pengembangan peristiwa waktu dan tempat. Kemampuan menulis wacana narasi siswa pada pola pengembangan peristiwa dan waktu pada pembelajaran siklus I nilai siswa yang 75 sebesar 25 8% dan pada siklus II nilai siswa yang 75 adalah 67 6%. Jadi pembelajaran siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 41 8%. Kemampuan menulis wacana narasi siswa pada pola pengembangan peristiwa dan tempat pada pembelajaran siklus I nilai siswa yang 75 adalah sebesar 35 5% dan pada siklus II nilai siswa yang 75 adalah 58 1%. Jadi pembelajaran siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 22 6%. Kemampuan menulis wacana narasi siswa pada pola pengembangan peristiwa waktu dan tempat pada pembelajaran siklus I nilai siswa yang 75 adalah sebesar 35 5% dan pada siklus II nilai siswa yang 75 adalah 51 5%. Jadi pembelajaran siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16%. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data bahwa penggunaan strategi contoh noncontoh mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis wacana narasi pada pola pengembangan peristiwa dan waktu pola pengembangan peristiwa dan tempat dan pola pengembangan peristiwa waktu dan tempat. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi contoh noncontoh dalam pembelajaran menulis wacana narasi atau pembelajaran lainnya. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan strategi contoh noncontoh dalam pembelajaran menulis wacana narasi pada jenjang yang berbeda misalnya jenjang SMA. Dengan demikian hasil penelitian selanjutnya dapat memperkaya pengetahuan mengenai upaya meningkatkan kemampuan menulis wacana narasi siswa.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 30 Aug 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/142973 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |