Prasasti, Yeni Ratna (2012) Pengembangan instrumen asesmen berpikir kritis melalui membaca untuk siswa SD/MI / Yeni Ratna Prasasti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci berpikir kritis instrumen asesmen membaca kritis Instrumen asesmen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis sehingga dapat digunakan dalam pelaksanaan tes dan evaluasi. Instrumen asesmen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen asesmen yang dapat mengungkap kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan membaca. Tujuan utama penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa instrumen asesmen berpikir kritis melalui membaca untuk siswa SD/MI. Adapun tujuan khusus pengembangan instrumen asesmen berpikir kritis ini adalah (1) mengetahui validitas konstruk instrumen asesmen berpikir kritis melalui membaca untuk siswa SD/MI (2) mengetahui reliabilitas hasil pengembangan instrumen asesmen (3) mengetahui kepraktisan hasil pengembangan instrumen asesmen dan (4) mengetahui keterbacaan hasil pengembangan instrumen asesmen. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan yang diungkapkan oleh Djaali dan Pudji Mulyono. Langkah-langkah pengembangan instrumen asesmen secara umum adalah (1) melakukan studi pendahuluan (2) membuat rancangan pengembangan (3) membuat draf awal instrumen asesmen (4) melakukan uji coba produk dan (5) revisi akhir. Studi pendahuluan yang dilakukan yakni melakukan analisis terhadap perkembangan kognitif anak SD konsep berpikir kritis pengembangan evaluasi dan konsep membaca. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dibuatlah spesifikasi produk. Selanjutnya spesifikasi produk dikembangkan menjadi draf instrumen asesmen. Uji coba produk dilakukan pada (1) ahli instrumen asesmen (2) ahli membaca (3) praktisi dan (4) siswa. Uji coba pada ahli dan praktisi untuk mengetahui tingkat kelayakan produk dari aspek validitas konstruk reliabilitas kepraktisan dan keterbacaan. Uji coba pada kelompok siswa bertujuan untuk mengetahui kepraktisan dan keterbacaan produk. Selanjutnya instrumen asesmen dipaparkan di bawah ini sesuai dengan tujuan penelitian. Pertama validitas konstruk instrumen asesmen. Produk yang dikembangkan adalah instrumen asesmen yang dapat mengungkap kemampuan berpikir kritis siswa SD/MI. Instrumen asesmen telah memenuhi syarat validitas konstruk yang baik. Hal tersebut diketahui dari hasil uji coba dengan kelompok uji yang menghasilkan skor penilaian validitas konstruk sebesar 82.66% . Instrumen asesmen memiliki karakteristik menggunakan jenis tes pilihan ganda esai terbuka dan esai tertutup. Aspek kemampuan berpikir kritis yang diaplikasikan dalam kegiatan membaca mencakup kemampuan menginterpretasikan teks merefleksi dan mengevaluasi teks. Teks yang dimanfaatkan yakni teks utuh dan teks penggalan/tabel yang memperhatikan situasi bacaan pribadi pendidikan masyarakat dan pekerjaan. Kedua reliabilitas instrumen asesmen. Instrumen asesmen yang dikembangkan memenuhi syarat reliabilitas yang baik. Hal tersebut diketahui dari hasil uji coba dengan kelompok uji yang menghasilkan skor penilaian reliabilitas sebesar 90.5% . Aspek reliabilitas instrumen asesmen terkait dengan petunjuk dan rubrik penilaian instrumen asesmen. Ketiga kepraktisan instrumen asesmen. Instrumen asesmen yang dikembangkan memenuhi syarat kepraktisan yang baik. Hal tersebut diketahui dari hasil uji coba dengan kelompok uji yang menghasilkan skor penilaian kepraktisan sebesar 83.66% Aspek kepraktisan instrumen asesmen terkait dengan tampilan dan tata letak isi instrumen asesmen dan keterterapan. Tampilan dan tata letak mencakup aspek kegrafikan yang meliputi (1) ukuran instrumen asesmen (2) ilustrasi atau gambar (3) desain instrumen asesmen (4) tata letak dan (5) tipografi. Isi instrumen asesmen mencakup bagian (1) kelengkapan instrumen asesmen (2) kesesuaian antara butir soal dengan aspek berpikir kritis (3) kesesuaian antara butir soal dengan kisi-kisi dan (4) proporsionalitas tingkat kesulitan butir soal. Keterterapan instrumen asesmen mencakup (1) tingkat kemungkinan teraplikasikannya butir-butir soal di lapangan (2) soal yang dibuat mudah digunakan dan (3) rubrik penilaian yang dibuat mudah digunakan. Kedua keterbacaan instrumen asesmen. Instrumen asesmen yang dikembangkan memenuhi syarat keterbacaan yang baik. Hal tersebut diketahui dari hasil uji coba dengan kelompok uji yang menghasilkan skor penilaian keterbacaan sebesar 80.75%. Aspek keterbacaan terkait dengan penggunaan bahasa pada instrumen asesemen yang memiliki karakteristik (1) rumusan kalimat soal memperhatikan aspek kekomunikatifan yakni menggunakan bahasa yang sederhana dan kata-kata yang sudah dikenal siswa (2) butir soal menggunakan bahasa yang baik dan benar (3) rumusan soal tidak mengandung kata-kata/kalimat yang dapat menimbulkan panafsiran ganda atau salah penafsiran (4) butir soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat dan (5) rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang menyinggung perasaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 30 Aug 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/142967 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |